Sensasi Divaksin COVID-19, Rasanya Mirip Injeksi Vitamin C

Penyuntikan Vaksin COVID-19 untuk Tenaga Kesehatan (Nakes).
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Sejumlah negara di dunia sudah melakukan proses vaksinasi COVID-19. Amerika Serikat (AS) misalnya, yang sudah melakukan vaksin pada Desember 2020. Lalu ada Singapura, Inggris, dan Prancis juga sudah mulai melakukan proses vaksinasi pada bulan dan tahun yang sama dengan AS.

Menyusul kemudian Indonesia yang dimulai sejak Rabu, 13 Januari 2021. Hal ini ditandai dengan Presiden Joko Widodo yang menjadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

India selanjutnya yang direncanakan menggelar vaksin COVID-19 pada minggu ini. Australia pada Maret, lalu Thailand dua bulan kemudian. Sementara Filipina akan menggelar vaksinasi pada kuartal kedua tahun ini.

Tercatat, enam pemimpin negara sudah divaksin COVID-19. Keenamnya yaitu Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Raja Arab Saudi, Salman, Ratu Inggris Elizabeth II dan suaminya Pangeran Philip, serta Presiden Joko Widodo.

Lantas, bagaimana rasanya setelah divaksin COVID-19? Seperti telah diketahui bersama, salah satu vaksin COVID-19, Sinovac, saat ini telah tersedia di Indonesia secara gratis. Sejauh ini Sinovac baru tersedia bagi beberapa kalangan saja, terutama para tenaga kesehatan (nakes) dan insan pendukung lainnya.

Salah satu nakes yang sudah merasakan vaksin COVID-19 adalah dr. Meta Melvina yang tergabung dalam Tim Advokasi Vaksinasi COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada 18 Januari kemarin. Ia divaksin di Klinik Utama inHarmony.

"Saat disuntik oleh vaksin ini (Sinovac) rasanya perih lalu hilang. Terus sekarang muncul lagi perihnya. Ini hal yang normal. Seperti vaksin-vaksin yang lain. Rasanya mirip-mirip disuntik vaksin flu, juga mirip seperti injeksi vitamin C,” kata Meta, Rabu, 20 Januari 2021.

Menurutnya, sensasi yang didapat setelah disuntik vaksin sangatlah normal, karena tidak ada yang serius atau sangat berbeda dari proses vaksinasi lainnya. Pada dasarnya, lanjut Meta, saat vaksin disuntikkan ke tubuh manusia memang akan menimbulkan beberapa efek samping.

"Menurut statistik, dari 1 juta dosis vaksin yang diberikan biasanya hanya 1 atau 2 kasus reaksi alergi berat. Umumnya ringan dan akan hilang dengan sendirinya. Beberapa efek samping yang sering muncul itu nyeri, bengkak, dan kemerahan di area penyuntikan. Lalu demam ringan, letih, sakit kepala, serta pegal," tegas Meta.