Bongkar Ilusi Optik Tebak Warna Pada Gambar
- WhatsNew2Day
VIVA – Media sosial selalu diramaikan oleh perdebatan penggunanya soal ilusi optik. Entah dalam hal penebakan jumlah warna maupun gambar. Fenomena yang terjadi kemungkinan besar disebabkan oleh efek yang pertama kali dijelaskan sekitar satu setengah abad silam oleh fisikawan Austria, Ernst Mach.
Saat bekerja sebagai profesor matematika dan fisika di Universitas Graz, Austria pada 1860, ia mengembangkan minat pada bidang optik dan akustik, seperti dikutip dari laman Science Alert, Kamis, 11 Februari 2021.
Baca: Nyaris Gak Ada yang Bisa Temukan Wajah Pria dalam Gambar Ini
Pemahaman Mach bahwa ada sesuatu yang aneh yang sedang terjadi di dalam bola mata, khususnya jaringan fotosensitif yang menyusun retina. Kemudian, garis-garis yang teduh ini dikenal sebagai 'Mach Bands' sebagai penghormatan atas dirinya.
Spekulasinya cukup kuat. Penelitian menggunakan teknologi telah mengonfirmasi mekanisme di balik trik mata yang aneh ini sebagai perilaku retinal atau disebut inhibisi lateral.
Retina mirip dengan layar di bioskop itu menangkap cahaya yang diproyeksikan melalui pupil. Layar ini ditutupi oleh reseptor, yang beberapa di antaranya akan bereaksi lebih kuat di bawah cahaya yang lebih terang dan mengirimkan rentetan sinyal ke otak.
Jika dua sel mengirimkan dua sinyal yang sangat mirip ke otak, kita mungkin berasumsi bahwa keduanya memiliki warna yang sama. Belum lagi karena otak manusia menyukai jalan pintas.
Akan tetapi, alam telah mengembangkan trik cerdas untuk membantu otak kita membedakan pola dengan lebih mudah di antara corak yang serupa. Setiap kali sel peka cahaya mengirimkan sinyal maka otak akan memberitahu tetangga terdekatnya untuk diam.
Persaingan ini membuat sedikit perbedaan di antara kelompok sel yang semuanya berteriak dan berdiam diri satu sama lain. Namun, ketika sekelompok sel yang lebih tenang bereaksi terhadap warna yang lebih gelap memaksa mereka untuk merespons dengan cara yang unik, yang secara efektif meningkatkan perbedaan antara bayangan tersebut.
Saraf di antara bayangan lalu mengirim sinyal yang meningkatkan perbedaan, sekaligus memberikan sinyal batas yang jelas untuk diambil otak. Kemampuan inilah yang memainkan peran dalam berbagai ilusi optik seperti tebak warna pada gambar.