Mahasiswa IPB Ciptakan Jamu JEKO untuk Ayam Broiler

ilustrasi ayam.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

VIVA – Lima mahasiswa IPB University berhasil ciptakan jamu JEKO untuk ayam broiler. Lima mahasiswa tersebut ialah mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan yang terdiri dari Latifa Putri Fajr, Endi Juniardi, Dina Nurzuliana, Aryo Kurnia Ramadhan, dan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen yaitu Fadel Hafiz Akbar. Lima mahasiswa IPB University itu mendapat pembimbingan langsung dari Dr Aulia Andi Mustika, dosen IPB University dari Fakultas Kedokteran Hewan.

Inovasi dari tim mahasiswa IPB University itu merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan. Program ini mendapat pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 

Latifa Putri, selaku ketua tim menjelaskan, jamu JEKO dibuat sebagai pengganti Antibiotic Growth Promotor (AGP) untuk pakan ternak ayam broiler. Ia mengaku, jamu JEKO merupakan produk jamu ternak unggas yang berperan sebagai imbuhan pakan bagi ternak unggas khususnya ternak ayam broiler.

“Jamu JEKO merupakan kombinasi tanaman herbal jahe, meniran, kencur, dan sambiloto yang berperan dalam meningkatkan kualitas hidup dan mempercepat pertumbuhan pada ayam broiler,” kata Latifa Putri.

Mahasiswa IPB University itu menjelaskan, imbuhan pakan yang dibuat dalam bentuk Jamu JEKO ini berperan sebagai alternatif pengganti feed additive antibiotic growth promotors pada ayam broiler. Ia mengkau, jamu JEKO aman, efektif, efisien, serta memiliki harga yang terjangkau terutama bagi peternak mandiri. Produk ini dapat ditambahkan pada pakan dan air minum ayam broiler.

"Jamu JEKO dapat memberikan pengaruh positif terhadap kekebalan tubuh karena penyakit dan dapat sebagai pelengkap dari pakan yang diberikan peternak," ujarnya Latifa Putri dalam konfrensi persnya.

Lebih lanjut, Latifa mengatakan, jamu JEKO memiliki keunggulan seperti bahan yang digunakan berasal dari alam tanpa campuran bahan pengawet. Tidak hanya itu, jamu ini juga diklaim tidak membahayakan bagi lingkungan dan makhluk hidup lainnya.
“Jamu JEKO juga berperan dalam meningkatkan bobot dan kualitas ternak, meningkatkan efektifitas dan efisiensi pakan, memacu enzim-enzim pencernaan hewan ternak dan meningkatkan nafsu makan pada ternak,” kata Latifa dilansir VIVA dari laman ipb.uc.id.

Keunggulan lain dari jamu JEKO adalah dapat meningkatkan daya tahan tubuh ayam dari serangan virus, bakteri, dan penyakit lainnya. Jamu ini dipercaya juga dapat menurunkan bau amonia dari kotoran ayam, imbuhan pakan yang tidak meninggalkan residu kimia, dan menurunkan risiko resistensi mikroba.
Jamu JEKO disajikan dalam kemasan standing pouch yang dilengkapi dengan ziplock dalam ukuran 500 gr dan 1 kg seharga Rp 40.000 dan Rp 60.000 pada masing masing ukuran yang dapat didapatkan di berbagai marketplace dan social media @jamujekoofficial. (ipb)