Celoteh Guardiola Buat Real Madrid Limbung?

Paradas Romero (wasit) menjadi dalam laga Real Madrid vs Villarreal
Sumber :

VIVAbola - Angin persaingan perebutan gelar La Liga berubah. Kokoh di puncak klasemen dalam beberapa bulan terakhir, Real Madrid akhirnya kembali terkejar oleh Barcelona.

Madrid tengah diserang rasa was-was. Peluang mereka merebut gelar juara La Liga dari tangan Barcelona terancam. Sempat unggul 10 poin, kini defisit poin ‘Los Blancos’ dengan Barcelona jadi hanya enam poin usai menelan dua hasil imbang beruntun.

Sikap cemas punggawa Madrid terlihat usai laga melawan Villarreal, yang berkesudahan 1-1 hari Rabu, 21 Maret 2012. Cristiano Ronaldo dan Pepe tertangkap mic melontarkan umpatan pada wasit Paradas Romero setelah mengeluarkan empat kartu merah dalam satu kejadian di menit ke-86 laga. "Hanya mencuri, hanya untuk mencuri dan mencuri," teriak CR7 pada wasit saat berjalan ke luar lapangan, seperti dilansir AS.

Sikap itu memang ditunjukan semata-mata memprotes keputusan kontroversial wasit, namun tingkah itu semakin memperlihatkan punggawa Santiago Bernabeu tengah tertekan.

Meski begitu, Madrid sekali lagi menegaskan hasil imbang ini adalah hal yang wajar dan bukan sesuatu yang harus dibesar-besarkan. Bahkan Marcelo menyatakan dirinya masih nyaman dengan keunggulan enam poin saat ini.

“Setiap tim tentu ingin memimpin dengan keunggulan enam poin. Jadi, kami harus tetap menegakkan kepala, dan melanjutkan tugas dengan baik. Kami tidak menang, tapi punya semangat tinggi. Kami baik-baik saja dan tidak ada yang tertekan,” ujar Marcelo, usai laga.

Berkat taktik psikologis Guardiola?

Jadi apa sebenarnya yang membuat Madrid limbung saat ini? Apakah performa menawan seperti Lionel Messi dengan Barcelona? Ternyata ada hal lain yang membuat beban pasukan ‘The Special One’.

Sehari sebelum Madrid menjalani laga melawan Villarreal, Guardiola sempat mengisyaratkan Barcelona lempar handuk dalam perebutan juara Liga Spanyol, sangat sulit mengejar defisit poin saat Madrid terus tampil sempurna.

"Saya senang para fans dan pemain merasa kami masih bisa. Sangat menyenangkan punya dorongan harapan seperti itu. Tapi akan sangat sulit memenangkan 11 pertandingan tersisa dan mereka (Real Madrid) hanya akan kehilangan sedikit poin," ujar Guardiola.

Tapi itu adalah taktik sang entrenador memindahkan beban pemain Barcelona ke pemain Madrid. Hal itu bahkan diakui oleh asisten pelatih Jose Mourinho, Aitor Karanka.

“Orang-orang di sepakbola selalu berbicara berlawanan dengan keyakinannya, tapi kami tidak tertarik dengan perkataan Guardiola dan hanya fokus pada apa yang kita lakukan saat ini. Dia pasti tahu apa yang dia katakan ketika mengatakan sulit untuk meraih juara,” ujar Karanka.

Ucapan Guardiola nyatanya merasuki pikiran ‘Los Merengues’.  Meski mendominasi laga, Madrid tampak terlalu berhati-hati saat di El Madrigal. Sempat unggul lewat gol Ronaldo, gol Marco Senna di akhir laga semakin membebani pundak Madrid agar tidak kehilangan poin dalam 10 laga sisa.

El Clasico jadi penentu

Dengan hanya keunggulan enam poin, Madrid tidak boleh kehilangan poin dalam laga-laga akhir musim ini. Apalagi mereka masih harus menjalani partai El Clasico pada bulan April mendatang.

Berkaca pada rekor head-to-head Madrid dan Barca pada laga panas tersebut rasanya tidak berlebihan jika laga di Camp Nou itu disebut sebagai salah satu penentu. Barcelona dalam 14 pertemuan terakhir sukses menang sembilan kali. Sedangkan sang rival hanya mengemas satu kemenangan. Artinya, jika digambarkan sesuai statistik, memasuki empat laga akhir jarak kedua tim hanya tiga poin.

Jadwal sisa lainnya juga akan membuat persaingan kian seru karena kedua raksasa Spanyol itu masih dihadapkan laga derbi yang kerap menyulitkan. Madrid masih harus menjalani el Derbi Madrileno melawan Atletico Madrid di Vicante Caldero,  sedangkan Barca juga harus melakoni derbi del Barceloni melawan Espanyol, sebelum laga terakhir melawan Real Betis.

Perebutan nilai kedua tim pada partai sisa juga dinilai akan berimbang karena masih akan bertemu tim kuat yang bernafsu mengejar posisi ke Eropa musim depan. Saat Madrid akan ditantang Osasuna dan Valencia, Barca harus menantang Athletic Bilbao. Selain itu Levante juga berpeluang menjegal perolehan poin kedua tim.

Musim lalu memang Madrid tampil sempurna pada sembilan laga akhir liga dengan merebut seluruh kemenangan.  Namun mengendurnya performa ‘Los Blancos’ pada dua laga terakhir bisa mengirimkan sinyal buruk untuk Bernabeu.

Jadi apakah Barcelona mampu memanfaatkan situasi ini? Atau Real Madrid sukses lepas dari tekanan lalu mempertahankan keunggulan dan mengakhiri dominasi klub Katalan tersebut? Persaingan kedua raksasa Eropa itu masih pantas untuk ditunggu.

Laga Sisa Madrid:

Vs Sociedad (kandang)

Vs Osasuna (tandang)

Vs Valencia (kandang)

Vs Atletico (tandang)

Vs Sporting (kandang)

Vs Barcelona (tandang)

Vs Sevilla (kandang)

Vs Bilbao (tandang)

Vs Granada (tandang)

Vs Mallorca (kandang)

 

Laga Sisa Barcelona:

Vs Mallorca (tandang)

Vs Bilbao (kandang)

Vs Zaragoza (tandang)

Vs Getafe (kandang)

Vs Levante (tandang)

Vs Madrid (kandang)

Vs Rayo (tandang)

Vs Malaga (kandang)

Vs Espanyol (tandang)

Vs Betis (tandang)