Boxing Day: Hari Penghakiman Bagi Van Gaal
Sabtu, 26 Desember 2015 - 06:28 WIB
Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id - Periode krusial Premier League akan segera dimulai. Sabtu 26 Desember 2015, bakal menjadi hari yang menentukan bagi sebagian klub.
Tak terkecuali untuk Manchester United. Di periode tersebut, MU harus bisa meraih 3 poin saat melawat ke markas Stoke City, Britannia Stadium.
Target yang sudah seharusnya dipenuhi. Pasalnya, dalam 6 laga terakhir, Setan Merah sudah puasa kemenangan.
Sebanyak 3 laga diakhiri dengan hasil imbang. Parahnya, di 3 pertandingan lain MU mengalami kekalahan secara beruntun.
Kondisi ini dialami MU selama sebulan. Dan dalam sebulan pula, MU kehilangan tahta klasemen Premier League. Bukan hanya itu, mereka juga harus terlempar dari posisi 4 besar.
Mental bertanding para pemain MU, diakui sang kapten, Wayne Rooney, sempat jatuh akibat masalah ini. Rooney menyerukan agar rekan-rekannya segera bangkit saat menghadapi Stoke.
"Kepercayaan diri pemain mungkin sedang menurun. Bisa dimengerti karena beberapa laga belakangan kami meraih hasil buruk. Kami butuh sekali hasil bagus (kemenangan). Dan demi meraihnya, kami harus bersatu," kata Rooney seperti dikutip MUTV.
Rooney sadar tak mudah bagi MU dalam meraih kemenangan di kandang Stoke. Apalagi, kondisi mental rekan-rekannya sedang buruk.
Tapi, apa yang dialami Rooney mungkin sedikit berbeda. Bomber 30 tahun tersebut punya modal yang lebih baik ketimbang rekan-rekannya.
Ya, Rooney baru saja mencatatkan prestasi di duel kontra Norwich City. Dalam laga tersebut, Rooney mencetak rekor 500 penampilan untuk MU.
Diharapkan Rooney, kepercayaan diri yang dimilikinya bisa menular ke rekan-rekannya. "Momen yang sangat signifikan. Tak banyak pemain yang bisa mencetak 500 penampilan, sebuah kehormatan karena cuma 10 pemain yang bisa mencetaknya," ujar Rooney.
"Perlu sekali kepercayaan diri saat menghadapi Stoke. Kami punya 2 laga genting, melawan Stoke dan Chelsea. Kami harus menyiapkan diri demi menghadapi 2 pertandingan tersebut," lanjutnya.
Pertandingan melawan Stoke sejatinya juga bisa menjadi ajang penghakiman bagi manajer Louis van Gaal. Jika kembali meraih kekalahan, manajemen Setan Merah bisa saja memecat Van Gaal.
Namun, bagi Van Gaal, bukan hal yang mudah mengalahkan Stoke. Permainan bola-bola atas Stoke, disebut Van Gaal, bisa menjadi ancaman bagi MU.
Apalagi, Stoke memiliki Bojan Krkic dan Xherdan Shaqiri. Van Gaal menilai keduanya adalah ancaman nyata bagi MU.
"Saya kira, laga melawan Stoke punya hukum wajib menang. Ketika kalah 3 kali beruntun, obatnya cuma kemenangan. Tak mudah menang di kandang mereka. Stoke sempat menang atas ManCity," tutur Van Gaal.
"Saya sudah pernah bilang, pemain macam Bojan dan Shaqiri sangat berbahaya. Dan mereka pernah membela 2 klub hebat, Barcelona serta Bayern Munich," sambungnya.
Selanjutnya: Stres dalam Tekanan
Stres dalam Tekanan
Bohong besar jika Van Gaal tak merasa stres dan terancam dengan situasinya sekarang. Van Gaal terlihat sangat tertekan ketika banyak media yang bertanya mengenai isu pemecatannya.
Kejadian bermula saat Van Gaal hadir di sesi konferensi pers jelang laga boxing day, Rabu 23 Desember 2015. Saat itu, Van Gaal terlihat sangat marah kepada media.
'Si Tulip Besi' menganggap berita pemecatannya terlalu dibesar-besarkan. Apalagi, rumor pergantian Van Gaal dengan Jose Mourinho semakin kuat berhembus.
"Inilah yang membuat saya bertanya-tanya. Saya pikir saya sudah dipecat. Karena saya baca koran, saya sudah dipecat. Dan rekan saya (Mourinho), sudah berada di sini. Saya datang ke sini (jumpa pers) hanya karena harus memenuhi aturan Premier League," ketus Van Gaal ketika dikutip Daily Star.
Amukan Van Gaal ternyata menjadi topik utama media ternama Inggris, The Sun. Dalam judulnya, The Sun, "meminta maaf" kepada Van Gaal.
Tentu, permintaan maaf yang ditulis The Sun hanyalah sebuah lelucon untuk mengolok-olok Van Gaal. "Van Gaal menuntut permohonan maaf, jadi... maaf."
Kalimat tersebut masih memiliki sambungan, "Kami minta maaf karena, Anda tak menang dalam 6 laga, Anda membuat MU meluncur dari posisi pertama hingga kelima, Anda tersingkir dari Liga Champions. Anda membuat fans menangis karena bosan. Anda menghabiskan 250 juta poundsterling demi melakukan itu semua."
Demi membungkam 'mulut' pedas media Inggris, target tinggi pun dipasang Van Gaal.
Mantan pelatih timnas Belanda tersebut bertekad mengantarkan MU kembali ke posisi puncak klasemen Premier League. Dia berambisi memenuhi targetnya itu hanya dalam jangka waktu satu bulan saja.
"Kami sempat menjadi yang pertama sebulan lalu. Semuanya berubah, tapi baiklah. Kami akan memperbaikinya bulan depan. Kami akan bertarung lagi demi meraih gelar," tegas Van Gaal di situs resmi klub.
Demi meraih target tersebut, Van Gaal sadar banyak hal yang harus dibenahi MU. Salah satunya adalah penyelesaian akhir.
Belakangan ini, MU memang kesulitan mencetak gol. Uniknya, pertahanan mereka malah terbilang solid.
"Saya tak bisa bilang pertahanan kami berkembang. Benar, kami selalu lebih baik karena sering clean sheet. Tapi, kami harus menyerang dan menyelesaikan peluang. Itu yang paling penting. Banyak yang harus kami perbaiki," tutur Van Gaal.
Selanjutnya: Liverpool dan ManCity Incar Kebangkitan
Liverpool dan ManCity Incar Kebangkitan
Tak cuma MU, Liverpool dan Manchester City juga mengincar momen kebangkitan di periode boxing day. Hasil buruk memang dituai keduanya saat melakoni pertandingan pada pekan 17.
Liverpool dikalahkan Watford dengan skor 0-3. Sementara, ManCity kalah dari Arsenal, 1-2.
Tapi, tugas Liverpool untuk bisa bangkit sedikit berat. Mereka harus menjamu sang pemuncak klasemen, Leicester City, di Anfield Stadium, Sabtu 26 Desember 2015.
Sedangkan, ManCity hanya menghadapi Sunderland yang notabenenya merupakan tim penghuni zona degradasi.
Demi bisa meraih hasil positif, manajer Liverpool, Juergen Klopp, menuntut anak-anak asuhnya untuk tancap gas sejak awal laga. Klopp mengharamkan Liverpool kebobolan lebih dulu.
Dia meminta kepada Philippe Coutinho dan kawan-kawan untuk bisa membobol gawang Leicester lebih dulu.
"Lebih baik mempertahankan keunggulan 1-0 ketimbang tertinggal 0-1. Kami membuat sendiri kesulitan yang kami hadapi. Karena itu pula, konsentrasi sejak detik pertama melawan Leicester diperlukan," ujar Klopp.
Sementara itu, meski hanya menghadapi tim papan bawah, manajer ManCity, Manuel Pellegrini, tetap memasang status waspada. Pellegrini menyatakan ManCity memasang target bisa menang di laga kontra Sunderland.
Dengan begitu, tugas ManCity dalam upaya merebut tahta klasemen dari Leicester akan menjadi lebih mudah. Dan momen puncaknya terjadi pada Selasa 29 Desember 2015. Di sana, ManCity bakal beradu kuat dengan
Leicester.
"Kedua pertandingan nanti sangat penting. Jadi, kami harus memenanginya demi bisa finis di posisi pertama pada tengah musim ini. Selanjutnya, kami hanya harus fokus dari pertandingan ke pertandingan," terang Pellegrini seperti dilansir Sky Sports.
Boxing day memang selalu menjanjikan kisah menarik. Di edisi boxing day 1963, ada 66 gol yang lahir dalam 10 laga. Menariknya, saat itu gawang MU dibobol 6 kali oleh Burnley.
Kali ini, kejutan apa yang akan tercipta di periode boxing day. Patut dinantikan!