Ganjar Pranowo 'Siksa' Motor Trail di Gedongan

Ganjar Pranowo saat blusukan dengan motor trail.
Sumber :
  • FOTO: Dwi Royanto/VIVA.co.id

VIVA.co.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengendarai motor trail, saat blusukan di wilayah pelosok daerah yang dipimpinnya. Salah satunya, saat dia meninjau pembangunan ruas jalan perbatasan Banjarnegara-Kebumen yang berada sangat jauh di pelosok hutan.

Pria beramput putih itu secara meyakinkan menaiki motor trail menyusuri ruas jalur pegunungan terjal dan berlumpur untuk melihat, sejauh mana pekerjaan pembuatan jalan tembus antarkabupaten tersebut. Lokasi itu berada di Dusun Gedongan yang merupakan jalan tembus Banjarnegara-Kebumen, ruas Srisip-Sadang.

Dalam tinjauan itu, Ganjar juga didampingi Bupati Banjarnegara, Sutedjo Slamet Utomo. Mengenakan helm warna hitam, Ganjar dan bupati mengawali star di kawasan hutan Desa Srisip, Banjarnegara.

Motor trail merah yang dikendarai Ganjar, seketika meraung-raung menyusur jalur sepanjang tiga kilometer, diikuti oleh lima motor trail lain yang dikendarai petugas Badan Penanggulangan Bencana (BPBD).

Dalam perjalanan, Ganjar melihat-lihat secara seksama bagaimana membuka akses jalan tembus di hutan pinus dan berliku itu. Sesekali, mantan anggota DPR itu berhenti dan memarkirkan motor trailnya. Selain melihat indahnya pemandangan hutan yang sejuk, dia juga mengecek tekstur tanah yang merupakan lahan milik Perhutani tersebut.

Setelah menyusuri perjalanan selama hampir 30 menit, Ganjar akhirnya tiba di salah satu rumah warga. Rupanya, salah satu rumah yang dijumpai itu telah memasuki wilayah kabupaten Kebumen. "Ini masuk Kebumen Pak. Tidak nyangka bapak sampai di sini," ucap wanita pemilik rumah, saat didatangi Ganjar.

Petualangan Ganjar dengan motor trailnya terus berlanjut untuk kembali ke star awal. Di sana, Ganjar telah disambut puluhan warga desa setempat yang penasaran dengan gubernur dari PDI Perjuangan itu.

Beberapa warga berharap, agar jalur tembus Banjarnegara-Kebumen yang kini masih belum terhubung dengan baik itu bisa cepat diselesaikan. Selama ini, warga mengaku harus susah payah jika hendak menuju kawasan perbatasan karena sulitnya medan jalan.

"Semoga dengan datangnya Pak Gubernur, jalannya bisa segera diaspal. Agar, warga bisa mudah melakukan aktivitas perdagangan ke Kebumen," kata Warjo, salah seorang warga Srisip.

Ganjar menyatakan, rencana lanjutan pekerjaan jalan tembus Banjarnegara-Kebumen masih cukup lama. Setidaknya butuh anggaran Rp12,5 miliar lagi menyelesaikan pekerjaan jalan ini untuk proses pengaspalan dan pengeprasan tebing.

"Izinnya harus dari Perhutani. Tadi kita tanya, ini kewenenangan pusat. Malah lebih bagus berarti, buat saya kewenangan pusat lebih baik," kata Ganjar.

Jika dilihat dari tekstur tanahnya, kata Ganjar, jalan tersebut akan dibangun dengan beton dan aspal, tergantung medannya. Menurutnya, pekerjaan akan cepat jika dilakukan selama dua tahun.

"Kalau izinnya beres, paling cepet dua tahun. Jika ini bisa selesai cepat, jalur ekonomi (Banjarnegara-Kebumen) akan sangat luar biasa," kata dia. (asp)