Rahasia Sukses Zaskia Mecca Bangun Bisnis Fesyen Muslim

Zaskia Adya Mecca
Sumber :
  • instagram.com/zaskiadyamecca/?hl=en

VIVA – Sejak menikah dan memiliki anak, Zaskia Adya Mecca memilih terjun menjadi pengusaha, dengan merintis bisnis fesyen muslim. Siapa sangka, bisnis yang dibangunnya itu melejit dalam waktu cukup singkat.

Zaskia menceritakan, saat memulai bisnis fesyen dengan label Maccanism sekitar enam tahun lalu, ia tak mengeluarkan modal yang besar. Saat itu, ia memulai dengan Rp7,5 juta yang dipakainya untuk membeli bahan dan menjahit.

Istri dari Hanung Bramantyo itu mengungkapkan, kesuksesan bisnisnya karena dimulai dari produk sederhana yang banyak dibutuhkan konsumen. Ia pun memilih membuat jilbab pasmina dan segitiga yang pembuatannya cukup mudah.

"Saya cuma beli bahan, lalu dipotong sesuai ukurannya, dibawa ke tukang jahit. Dari modal Rp30 ribu saya bisa jual Rp60 ribu," kata Zaskia, saat mengisi acara Shopee Kreasi Nusantara Dari Lokal Untuk Global di Pacific Century Place, Jakarta, Selasa 30 April 2019.

Hanya dalam hitungan bulan saja, Zaskia sudah bisa balik modal. Kini, bisnisnya pun sudah semakin berkembang dan melahirkan beberapa brand lain di bawah namanya, seperti ZaskiaMecca.

Alasan Zaskia memilih busana Muslim sebagai ladang bisnisnya, tak lain karena Indonesia memiliki populasi Muslim terbesar di dunia. Di banding negara berpenduduk Islam lainnya, fesyen muslim di Indonesia terbilang lebih beragam.

Contohnya, di Arab Saudi, pakaian Muslim wanita tak jauh dari model abaya dan warna hitam. Sementara itu, di Malaysia, identik dengan baju kurung.

"Di Indonesia itu sangat variatif, ada yang pakai niqab, jilbab, atau turban saja. Makanya, Indonesia sangat berpotensi jadi kiblat fesyen muslim dunia," kata ibu lima anak itu.

Selain itu, Zaskia juga ingin mengedukasi para wanita bahwa berjilbab tak sekadar syariat tapi juga bisa melindungi kulit dari sinar UV yang bisa memicu kanker.

Kunci sukses lain keberhasilan Zaskia membangun bisnis fesyennya adalah pemanfaatan media sosial. Di awal merintis usahanya, Zaskia sangat memanfaatkan Twitter, kemudian Instagram.

Bahkan, ketika sudah memiliki 11 cabang toko offline di 11 kota Indonesia, Zaskia memilih menutupnya, demi kembali ke media sosial.

"Menurut saya, media sosial lebih efektif untuk berjualan. Kalau toko sulit mengontrolnya, belum lagi ada risiko pegawai yang korupsi, jumlah barang yang tidak sesuai, harus kontrol setiap cabang di setiap kota itu enggak mudah," kata Zaskia. (asp)