Para Arsitek Muda Menangi Penghargaan dari Sinar Mas Land

Pemenang Sinar Mas Land Young Architec Competition 2017 (SMLYAC)
Sumber :
  • VIVA/Ayu Utami Paramitha

VIVA – Pemenang Sinar Mas Land Young Architec Competition 2017 (SMLYAC) telah diumumkan melalui Ceremony Awards yang dilakukan pada Kamis, 30 November 2017 di ICE BSD City. Acara penghargaan tersebut berlangsung dengan meriah.

Sinar Mas Land Young Architect Competition 2017 terbagi menjadi 3 kategori, yaitu Residential, Commercial, dan Digital Working Space di mana seluruh pemenang mendapatkan total hadiah uang senilai Rp450 juta. 

Juara pertama dalam kategori Resendential, Ryan Ridge Rahardja, Kalvin, dan Laurensia Levina mengucapkan rasa sukur atas kemenangan yang mereka dapatkan. 

"Yang pasti kami benar-benar tidak menyangka kami dapat menerima juara pertama. Karena peserta yang lainnya juga memiliki karya yang unik dan menarik juga. Terutama kebetulan saingan kami dalam kategori Residential, semuanya dari Unpar, jadi pastinya sangat ketat untuk menunjukkan karya yang terbaik," kata mereka saat ditemui oleh VIVA pada acara Ceremony Awards SMLYAC 2017 di ICE BSD City, Kamis, 30 November 2017.

Mereka juga mengatakan agar para peserta lain yang belum menang agar terus berusaha dan tetap semangat untuk terus memunculkan gagasan-gagasan baru di industri properti Indonesia. 

Sama halnya dengan pemenang kategori Residential, juara satu dari kategori Commercial juga merasakan hal yang sama. Ahmad Zabel Fachreza, Aditya Putera Gramma, Dennis Cahya Indra dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung juga merasa tidak menyangka atas kemenangan yang mereka dapatkan. 

"Tidak menyangka dan sangat senang karena antusias dalam sayembara ini sangat tinggi terutama para perserta lainnya yang memiliki karya yang tidak kalah hebat. Ke depannya, harapan kami acara yang dibuat oleh Sinar Mas Land ini dapat terus ada, karena dengan adanya acara seperti ini dapat menjadi tempat bagi kami para arsitek muda di Indonesia untuk menyuarakan gagasan-gagasan kami dalam bidang arsitektur," ucapnya. 

Yang terakhir adalah dari kategori Digital Working Space, Mochamad Ridwan Fauzy, Daniel Caesar Pratama, Mohammad Hadyan, dan Steven Widyatmaja dari Alumni Institut Teknologi Bandung. Menurut mereka hal ini merupakan suatu hal yang tidak terlupakan.

"Kami sangat merasa senang dan bangga, hal ini benar-benar di luar dugaan kami karena kami tidak pernah berekspektasi jadi ketika meraih menjadi pemenang, rasanya sangat luar biasa," ucapnya.

Mereka juga memberikan semangat kepada peserta lainya agar terus berusaha, pantang menyerah, dan jangan berhenti untuk mencoba di lain kesempatan yang akan datang. (ren)