4 Tradisi Pemakaman Tak Biasa, Terakhir Sadis Banget

Ilustrasi pemakaman
Sumber :
  • Pixabay/Krystian

VIVA – Seperti halnya prosesi kelahiran, upacara kematian seseorang juga punya tradisi berbeda di tiap daerah. Selain sebagai penghormatan bagi orang yang dicintai, proses pemakaman ini juga sebuah tradisi turun temurun yang terus diwariskan.

Namun, beberapa daerah punya cara yang tak biasa dalam menguburkan orang tercinta. Berikut ini lima tradisi pemakaman tak biasa dari berbagai negara, seperti dilansir dari Huffington Post.

Korea Selatan

Karena terbatasnya ruang pemakaman di Korea Selatan, sebuah undang-undang mengharuskan keluarga memindahkan jenazah yang telah dikubur setelah 60 tahun. Meski banyak yang akhirnya memilih untuk dikremasi setelah mengeluarkannya dari bumi, yang lain memilih opsi lebih unik.

Di negara ini, ada jasa yang menawarkan layanan mengambil sisa jenazah dan menjadikan abunya sebagai manik-manik. Manik-manik itu diubah dalam warna hitam, pink dan pirus. Setelah manik-manik dibuat, keluarga menggantungnya di rumah mereka.

Amerika Serikat

Perusahaan terkemuka Heart in Diamond punya alternatif inovatif untuk penguburan. Mereka membuat abu atau bahkan rambut orang yang dicintai di dalam berlian. Keluarga yang meninggal dapat membawa 'pulang' anggota keluarga yang telah meninggal bersama mereka dengan cara yang indah. Keluarga dapat memilih berlian berdasarkan berat, model dan warna serta dapat memilih ukurannya untuk disematkan sebagai berlian di cincin.

China dan Filipina

Praktik pemakaman ini berasal dari zaman dahulu tetapi masih banyak yang mempraktikannya hingga kini. Selama prosesi ini, keluarga akan menggantung peti mati di sisi tebing atau gunung. Tujuannya memastikan peti mati berada di dekat langit sehingga jenazah bisa lebih cepat sampai surga.

Fiji

Tradisi yang agak mengerikan dari Pulau Pasifik Selatan ini melibatkan pencekikan. Ketika seseorang meninggal, ada tradisi untuk membunuh seseorang yang merupakan anggota keluarga atau teman dekat. Alasannya, masyarakat tidak ingin orang-orang menghadapi kematian sendirian, sehingga mengharuskan orang lain untuk menemani yang meninggal dunia. (ren)