Masyarakat Indonesia Masih Sepelekan Pekerja Penyandang Disabilitas

Ilustrasi penyandang disabilitas.
Sumber :
  • Pixabay/Stevepb

VIVA – Kesenjangan dalam bidang pekerjaan terutama untuk kaum difabel cukup terasa. Hal ini lantaran masih banyaknya stigma di masyarakat tentang kemampuan mereka yang terbatas.

Melihat hal tersebut, salah satu penyedia jasa transportasi online, GO-JEK melalui GO-LIFE mengampanyekan gerakan #HilangkanBatasan. Gerakan sosial ini ditujukan untuk mengubah persepsi masyarakat terhadap kemampuan penyandang disabilitas.

"Kami ingin konsumen bisa mengubah persepsi bahwa para disabilitas juga memiliki keterampilan yang sudah teruji karena kami memberikan mereka pelatihan," kata VP Marketing Go Life, Yuanita Agata di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Oktober 2018.

Dia melanjutkan, layanan yang diberikan oleh penyandang disabilitas baik berupa GO-MASSAGE, GO-AUTO, GO-CLEAN saat ini telah memasuki tahun kedua. Selama dua tahun perjalanannya, kata dia, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para mitra terutama mengenai keraguan pelayanan yang akan diberikan oleh para penyandang disabilitas.

"Dari hasilnya 90 persen pelanggan merasa puas. Tetapi ini belum berjalan seimbang lantaran dua sampai tiga order-an yang diterima di-cancel oleh konsumen secara sepihak karena mereka belum percaya dengan skill," kata dia.

Dia melanjutkan, melalui gerakan ini pihaknya juga mengajak para penyandang disabilitas untuk percaya bahwa mereka juga dapat berkarya secara maksimal tanpa batasan apa pun.

"Semangat GO-JEK mengajak para mitra untuk meningkatkan kepercayaan diri bahwa hambatan bukan halangan, tapi jadi semangat untuk berkarya," ucap Yuanita.

Di sisi lain, VP Corporate Affairs GO-JEK, Michael Say menjelaskan bahwa gerakan ini sejalan dengan semangat pihaknya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan siapa pun melalui pemanfaatan teknologi.

"Kami ingin memberikan equal opportunity atau kesempatan yang sama. Memberikan kesejahteraan kepada difabel melalui pemanfaatan teknologi. Mereka juga ingin mendapatkan penghasilan seperti yang lain,” ujar Michael.

(ch)