5 Hal Sederhana untuk Lolos Wawancara Kerja

Ilustrasi wawancara kerja.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Jika berpikir bahwa sebagian besar keputusan mempekerjakan orang hanya berdasar pada pengalaman dan kualifikasi, salah besar. Memang resume adalah pintu untuk bisa mendapat panggilan, tapi bagaimana melewati sesi wawancara merupakan penentu seseorang bisa diterima bekerja atau tidak.

Baca beberapa tips berikut ini untuk mendapatkan tips dan trik lolos seleksi wawancara yang biasanya menjadi momen paling menegangkan saat melamar pekerjaan. Dilansir dari Career Sidekick, berikut tipsnya.

Cari tahu perusahaan

Menjadi hal yang lucu jika kita melamar kerja di perusahaan yang tidak kita ketahui profilnya. Jadi sebaiknya kenali dahulu apa yang perusahaan ini lakukan, bagaimana mereka menghasilkan uang, tidak perlu terlalu detail, tapi yang pasti jika tidak tahu sama sekali akan terlihat bahwa Anda tidak peduli pada perusahaan yang akan mempekerjakan Anda. Bakat tidak ada hubungannya sama sekali dalam hal ini, perusahaan tidak akan memilih jika Anda terlihat tidak peduli.

Selain itu, pikirkan setidaknya dua alasan Anda tertarik melamar posisi di sana. Caranya dengan mencari tahu apa yang dikerjakan perusahaan tersebut dan apa yang membuat Anda tertarik.

Cari alasan mengapa mencari kerja

Jangan sampai kalah pada orang yang kurang berpengalaman hanya karena hal ini. Pikirkan alasan mengapa ingin membuat langkah baru dengan mencari pekerjaan lain tanpa harus bicara negatif tentang perusahaan lama. Berikut ini contohnya, seperti sudah menguasai bidangnya dan ingin menghadapi tantangan baru atau perusahaan telah berubah arah dan ini waktunya untuk bergabung dengan organisasi baru. Atau, bisa juga beralasan tertarik dengan layanan atau jenis pekerjaan lain, mencari perusahaan yang lebih besar atau lebih kecil.

Kenali resume

Ini merupakan salah satu tips mempersiapkan wawancara yang terpenting. Lihat resume baik-baik jika belum memperhatikannya, siapkan diri untuk menjelaskan pekerjaan di masa lampau dalam sisi positif. Jika memang dahulunya meninggalkan pekerjaan karena manajer yang buruk, jelaskan saja alasan meninggalkan posisi karena manajemen yang tidak mendukung. Juga pikirkan beberapa tantangan dan capaian pada satu hingga dua posisi terakhir. Pewawancara senang dengan contoh pencapaian yang spesifik.

Tanya di akhir wawancara

Anda harus banyak bertanya usai pewawancara menyelesaikan pertanyaan mereka. Mudahnya adalah, bagaimana akan menentukan pekerjaan yang diinginkan jika tidak mengetahui lebih banyak informasi pekerjaan itu sendiri. Kandidat terbaik adalah yang mengevaluasi perusahaan, tidak hanya sekadar ingin mencoba mendapat pekerjaan.

Kesimpulan

Jangan lupa bahwa motivasi, ketertarikan dan bagaimana menjelaskan diri sendiri serta alasan menghadiri wawancara sama pentingnya dengan resume yang sesungguhnya. (rna)