Cari Calon Suami untuk Putrinya, Pengusaha Durian Tawari Rp4,5 Miliar

Pengusaha durian Arnon Rodthong dan putrinya
Sumber :
  • nextshark.com

VIVA – Seorang pengusaha durian asal Thailand menjadi viral setelah membuat pengumuman mencari seorang suami bagi putrinya yang berusia 26 tahun. Dalam unggahannya, ia menawarkan uang senilai Rp4,5 miliar dan kesempatan untuk mengambil alih kerajaan durian, bagi pria yang berhasil menikahi anaknya.

Pengusaha itu ialah Arnon Rodthong, yang mencari pasangan potensial untuk putri bungsunya, Karnsita. Sejak diunggah di Facebook, banyak pria yang tertarik untuk mengikutinya. Bahkan Rodthong merasa kewalahan.

"Berhenti menghubungi saya, saya belum punya waktu untuk beristirahat. Lebih dari 10 ribu pria telah melamar menjadi menantu saya," kata dia seperti dilansir NextShark.

Untuk itu, kini ia punya cara tersendiri untuk menyaring calon menantunya. Ia akan membuat sebuah tes uji coba yang akan dimulai pada 1 April mendatang. Rodthong meminta pria yang tertarik untuk datang, tinggal dan bekerja di perkebunan duriannya selama tiga bulan.

"Jika ada lebih dari satu dari kalian yang tersisa (setelah tiga bulan), kami akan memperpanjang (tugas) untuk tiga bulan kemudian sampai hanya ada satu orang yang tersisa," ujarnya.

Meski detail penilaian tetap menjadi misteri, Rodthong telah mencantumkan sejumlah kriteria bagi para pelamar. Dalam unggahan yang kini telah dihapus, ayah empat anak itu mencatat bahwa menantu yang sempurna tidak harus kaya atau berpendidikan. Bahkan tak perlu menunjukkan lulusan universitas mana.

Ia mengatakan bahwa syarat untuk menjadi calon mantunya ialah pekerja keras, hemat, dan ingin sekali belajar tentang industri durian. Kandidat yang berhasil juga tidak boleh merokok atau berjudi.

Menurut sejumlah sumber, Rodthong sedang mencari anak didik yang dapat diandalkan untuk menjalankan bisnisnya bersama putrinya, yang juga bekerja dengannya. Ini karena dia menyadari bahwa usianya makin tua, sedangkan pekerjaan terus bertambah.

“Jika saya menunggu seorang menantu datang ke sini dan meminta (untuk menikahinya), itu akan terlalu lambat, jadi saya meminta hak sekarang," katanya.

Karnsita, yang merupakan lulusan Universitas Assumption Bangkok dan juga memegang diploma bahasa Mandarin dari Universitas Sun Yat-sen di Guangzhou, China mengaku awalnya terkejut dengan pengumuman yang dibuat ayahnya. Namun, sekarang ia yakin bahwa yang dilakukan itu baik untuknya.

Dia juga mengatakan kepada wartawan bahwa keputusan akhir tentang siapa yang akan dinikahinya akan menjadi haknya. Ketika ditanya tentang prioritas pada pasangan, Karnsita mengatakan bahwa dia tidak terlalu cerewet tentang penampilan.

"Saya tidak pilih-pilih. Saya hanya ingin seorang pria yang bisa saya bawa ke acara sosial dan foto selfie. Saya sendiri tidak terlalu cantik, jadi saya tidak masalah dengan penampilan apa pun," ujarnya. (art)