Yuk, Bantu Anak-anak Korban Gempa Lombok Supaya Semangat Lagi

Sekolah Dasar Gondang 01, 03, 04 di Lombok.
Sumber :
  • VIVA/Isra Berlian

VIVA – Keindahan alam Lombok memang tidak diragukan lagi. Keindahannya tentu membuat para wisatawan berbondong-bondong untuk mengunjunginya.

Tetapi jika bicara soal wisata, enggak melulu soal bersenang-senang. Ada banyak hal yang dapat dilakukan agar wisata lebih bermanfaat.

Salah satunya dengan berbagi ilmu kepada anak-anak di Sekolah Dasar Gondang 01, 03, 04 di Lombok. Tiga sekolah ini merupakan wilayah yang merasakan dampak besar akibat gempa yang terjadi tahun 2018 lalu.

Akibat gempa tersebut, gedung sekolah hancur dan nyaris tidak dapat digunakan. Bukan hanya itu, gempa juga sempat membuat anak-anak takut untuk beraktivitas. 1000 guru bersama dengan KFC baru-baru ini berkunjung ke Sekolah Dasar Gondang 01, 03 dan 04 untuk mengajar anak-anak sekolah dasar.

“1000 guru dari mahasiswa dan profesional muda ikutan teaching, mereka belajar dan bermain dengan anak-anak. Ditambah dengan adanya bangunan sarana pendidikan seperti taman di sini. Jarang ditemui arena bermain lengkap, itu kita pengin mereka lupa dengan trauma. Mereka bisa baca, bermain, bahagia dan dapat ilmu serta dapat melupakan traumatik pasca gempa,” kata penggagas Komunitas 1000 Guru, Jemi Ngadiono kepada VIVA.co.id saat ditemui di lokasi Gondang, Lombok Nusa Tenggara Barat, beberapa waktu lalu.

Sejak September 2018 lalu, PT Fast Food Indonesia (KFC Indonesia) melakukan penggalangan dana dan lelang atribut balap Sean Gelael dan Stoffel Vandoorne dan berhasil mengumpulkan biaya Rp4,1 miliar untuk korban bencana di Lombok yang disalurkan melalui 1.000 guru. Bantuan tersebut berupa pembangunan tiga perpustakaan, tiga mushola, dan tiga taman bermain serta sarana pendukung belajar mengajar seperti alat belajar dan jaringan internet di tiga sekolah tersebut.

“Kita melakukan healing ke anak-anak gempa. Kita melakukan action brand ambassador lelang barang kesayangan. Hasilnya akan ada perpustakaan masjid dan taman,” kata General Manager Marketing KFC Indonesia, Hendra Yuniarto.

Hendra menjelaskan tiga fasilitas ini dipilih lantaran dari hasil diskusi bersama para guru, ketiga fasilitas inilah yang paling dibutuhkan. Untuk perpustakaan, dijelaskan Hendra sekolah memiliki keterbatasan dalam ilmu pengetahuan.

“Mereka memiliki keterbatasan di mana kalau di Jakarta kurikulum ini. Tapi di sini menggunakan kurikulum dua atau tiga tahun yang lalu. Kemudian kita bangun mushola yang juga bisa digunakan oleh warga sekitar karena jam sekolah anak dari pagi hingga siang,” jelas dia.