Hindari Karantina, Ayah Sembunyikan Putrinya yang Terinfeksi COVID-19

Pasien terinfeksi Virus Corona.
Sumber :
  • SCMP

VIVA – Peningkatan drastis angka kematian korban virus corona COVID-19 setiap harinya di China mendorong pemerintah berbagai kota di negara itu menetapkan aturan pengendalian yang ketat, yakni mengisolasi para korban yang terinfeksi. Akibatnya, banyak anggota keluarga yang terpaksa terpisah karena kebijakan karantina ini.

Namun, ada satu keluarga yang mencoba menghindari aturan ini. Seorang ayah bernama Anhui menyembunyikan putrinya dari pihak berwenang dengan memanfaatkan kekuasaannya sebagai pegawai negeri yang ambil bagian dalam upaya pencegahan epidemi untuk pemerintah.

Dilansir laman World of Buzz, pada 22 Januari, Anhui pergi ke stasiun kereta cepat di Kota Suzhou, China, untuk menjemput putri tertuanya yang baru-baru ini kembali dari Wuhan. Ayah yang khawatir itu sudah tahu mengenai diagnosis putrinya tapi menolak untuk melaporkan kepada pihak berwenang meskipun faktanya dia bekerja sangat dekat dengan pasukan pencegahan. Bahkan, putrinya yang terduga terinfeksi serta keluaarganya pergi bertemu para kerabat dan teman sekelasnya untuk merayakan kembalinya dia ke kampung halamannya.

Meski ayahnya bekerja untuk pemerintah, tapi putrinya yang terinfeksi COVID-19 bebas berkeliaran berpesta dan berbelanja di tempat umum. Menurut Sin Chew Daily, hingga akhirnya pada 7 Februari, istri dan putrinya yang lain mulai menunjukkan gejala penyakit mematikan itu.

Diserang rasa putus asa, Anhui secara ilegal mengajukan izin lewat kendaraan untuk membawa putri dan istrinya yang terinfeksi secara rahasia ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Di situlah sang ayah baru menyadari bahwa dia tidak punya pilihan lain selain mengakui di telah menyembunyikan putrinya dari pemerintah, sehingga membahayakan orang sekitarnya ikut tertular.

Dia lalu melaporkan kasus anaknya di hari berikutnya, tepat sebelu hasil diagnosis istri dan putri bungsunya keluar. Hanya beberapa hari berselang dari dipastikannya kasus keluarga yang terinfeksi itu, lebih dari 1.700 warga di perumahan dekat keluarga itu ditutup sepenuhnya dan dikarantina oleh pihak berwenang.

Tenaga medis didorong untuk menetapkan isolasi sepenuhnya pada manajemen perumahan itu karena diprediksi lebih dari 400 orang berisiko terinfeksi karena sudah kontak dekat dengan korban. Sementara kasus ini masih terus diinvestigasi, keluarga yang bersangkutan kini tengah disidang karena diduga menghalangi pencegahan dan perawatan virus COVID-19.