Kasihan, Bocah Ini Dihukum Karena Menjual Hand Sanitizer

Ilustrasi hand sanitizer/sabun.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Wabah virus corona memang sejatinya menyeramkan namun ada beberapa berita di samping itu yang tidak seseram belakangan ini. Bocah di sebuah sekolah di Inggris diketahui dihukum oleh pihak sekolah karena ketahuan menjual hand sanitizer kepada teman-temannya. 

Bocah laki-laki berusia 13 tahun itu ketahuan oleh pihak sekolah setelah membiarkan teman-temannya menggunakan hand sanitizer miliknya yang kemudian dimintai tarif 50 Pencesterling atau setara dengan 9 ribu rupiah sekali pakai.

Sebelum ketahuan oleh pihak sekolah, sebelumnya anak laki-laki ini juga sudah menawarkan gel kesehatan yang digunakan untuk membersihkan tangan tersebut kepada seorang guru.

Akibatnya, staf sekolah memanggil ibu sang anak yang diketahui namanya adalah Jenny Tompkins, untuk memberitahukan bahwa anaknya tersebut sudah melanggar aturan sekolah dan harus dipulangkan sementara (skors).

Bocah yang diketahui bernama Oliver Cooper itu sempat menghadiri sebuah pertemuan di sekolahnya, Dixons Unity Academy di kota Leeds. Dalam pertemuan itu, ibunya berkata anaknya memperoleh keuntungan sebesar 9 Poundsterling atau sekitar 167 ribu rupiah dari usaha penjualannya itu.

"Dia membeli multipack (alat kesehatan) Doritos dan menyimpan sisanya untuk membeli kebab," tulis ibunya di Facebook yang juga dilansir dari Independent pada Jumat 13 Maret 2020.

Untuk diketahui, ide yang terbilang cukup cerdik ini dia dapat ketika mendengar berita di radio via telepon genggamnya. Dalam berita yang disiarkan lewat radio itu mengatakan data terbaru tentang penjualan hand sanitizer.

Inggris baru saja menunjukkan melonjaknya permintaan hand sanitizer yang mana sehubungan sebagai upaya perlindungan diri dari wabah virus pandemi corona Covid-19 yang telah menginfeksi lebih dari 450 negara di seluruh belahan dunia.

"Orang lain di sekolah menjual barang-barang seperti permen karet, jika seseorang menginginkan sesuatu, mereka akan membayarnya, banyak orang menginginkan ini," jelas Cooper.

Cooper akhirnya diskors oleh pihak sekolah dengan pelarangan hadir di sekolah selama satu hari dan juga penahanan selama dua jam. Sebelumnya juga diketahui, tidak ada kasus yang pernah terjadi seperti Cooper lakukan.

"Kami tidak mengomentari kasus individu atau berbagi informasi tentang siswa kami kepada pihak luar," kata juru bicara sekolah.

"Namun, kami dapat mengkonfirmasi bahwa tidak ada siswa dari Dixons Unity Academy yang pernah dikeluarkan (dihukum) karena menjualn hand sanitizer,"

Uniknya, ketika tahu mengenai berita tentang Cooper tersebut, sang ayah segera menelepon anaknya. Ayahnya langsung mengeluarkan ungkapan kejutan.

"Sangat sulit untuk mendisiplinkan perilaku ini ketika ayahnya meneleponnya dari tempat kerja, dia (ayahnya berujar) memanggil anaknya sebagai raja," kata Tompkins.

Reporter: Abdullah Saputra