Taman Hiburan Dibuka Lagi, Pengunjung Dilarang Teriak Saat Naik Wahana

Ilustrasi roller coaster
Sumber :
  • Facebook/Six Flags

VIVA – Beberapa waktu terakhir, banyak negara yang sudah mulai melonggarkan kebijakan lockdown atau pembatasan wialayah. Bisnis-bisnis kembali dibuka dan orang-orang harus beradaptasi dengan fase yang disebut new normal.

Selain bisnis niaga, taman-taman hiburan di beberapa negara mulai dibuka kembali. Disneyland Shanghai kembali dibuka pada 11 Mei lalu namun masih tetap mematuhi panduan tertentu. Menurut laporan CNBC, hanya beberapa pengunjung saja yang dibolehkan masuk ke taman itu.

Tidak hanya itu, tiket juga hanya boleh dibeli secara online dan pengunjung harus menjalani pemeriksaan suhu sebelum memasuki taman bermain tersebut. Semua itu menjadi prosedur umum yang ada di beberapa tempat lainnya, tapi aturan berbeda diterapkan oleh Universal Studio Jepang.

Dilansir laman World of Buzz, selain anjuran menjaga kebersihan dan penggunaan masker, taman hiburan ternama itu juga memberi aturan spesifik yang menyebutkan pengunjung dilarang berbicara keras atau berteriak di wahana bermain mereka. Itu artinya juga, kamu tidak boleh berteriak ketika naik roller coaster meski rasanya nyawa kamu seperti melayang.

Aturan ini dibuat karena kekhawatiran terhadap penularan COVID-19 yang bisa menyebar melalui droplet atau percikan air mikro.

Sebuah stufi yang dipublikasikan di The Proceedings of the National Academy of Sciences pada 13 Mei mengungkap, hal sederhana seperti berbicara saa bisa mengeluarkan ribuan droplets ke udara yang bisa tertahan di udara selama 8-14 menit. Hal itu menjelaskan bagaimana berbicara normal bisa menyebabkan penyebaran virus di udara dalam lingkungan yang tertutup, khususnya ruangan yang ber-AC seperti kantor, restoran tertentu, atau toko kecil. Itulah kenapa menggunakan masker sangat dianjurkan.

Dalam aturan yang dasar, taman bermain juga meminta para pengunjung untuk menjaga jarak satu meter dari orang lain dalam antrian seperti yang terlihat di Disneyland Shanghai. Wahana tertentu seperti Virtual Reality, tidak akan dioperasikan karena sulit untuk didisinfeksi dan menjaga social distancing di dalam wahana.