Selama Lockdown, Banyak Pria Arab Malah Cari Istri Baru

Ilustrasi komitmen pernikahan
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Pandemi COVID-19 sudah mempengaruhi hampir semua aspek dalam kehidupan manusia. Baru-baru ini, China melaporkan kalau angka perceraian di negara mereka meningkat karena banyak orang yang merasa pasangannya menyebalkan setelah mereka menghabiskan lebih banyak waktu bersama selama lockdown.

Kini, situasi yang sama terjadi di Arab Saudi. Namun, dengan alasan yang benar-benar berbeda.

Dilansir laman World of Buzz, selama bulan Februari, saat diterapkan karantina dan lockdown, perceraian di Arab Saudi meningkat tajam hingga 30 persen karena para istri menemukan bahwa mereka sebenarnya ada dalam pernikahan poligami. Dengan kata lain, suami mereka memiliki istri lain.

Seperti dilaporkan Middle East Monitor, tercatat ada lebih dari 7.000 pernikahan yang mengajukan perceraian. Khususnya, pengajuan untuk 'khula', proses Islam di mana istri bisa menceraikan suami.

Berikut ini ada beberapa fakta menarik dari laporan tersebut.

1. Sebanyak 52 persen permintaan dan kasus perceraian datang dari kota Mekkah dan Riyadh.
2. Sebagian besar wanita yang memohon perceraian adalah karyawan, pebisnis, dan dokter wanita.
3. Angka pernikahan sebenarnya meningkat 5 persen dibanding bulan yang sama tahun lalu, dengan 13 ribu pernikahan telah dilaksanakan dan didaftarkan secara online.

Perceraian bukanlah hal yang sederhana dan merupakan fakta menyedihkan ketika pernikahan dan keluarga terpecah dalam angka yang tinggi.