Alasan Beirut Lebanon Punya Julukan Ibu Kota Buku Dunia

Literasi buku di Beirut
Sumber :
  • alamy

VIVA – Ada catatan menarik mengenai Kota Beirut Lebanon yang saat ini tengah menjadi pusat perhatian dunia. Kota yang tengah berduka karena ledakan dasyat akibat amonia nitrat seberat 2.750 ton tersebut punya julukan unik sebagai Ibu Kota Buku Dunia. Kok bisa?

Ya, selain dikenal sebagai kota peradaban dalam sejarah umat manusia dan juga disebut-sebut kota paling liberal di seantoro Timur Tengah, Beirut juga punya julukan unik tersebut.

Semua berawal dari catatan sejarah yang menempatkan Beirut Lebanon sebagai kota dengan tradisi dunia percetakan dan penerbitan buku. Bahkan banyak diklaim yang paling tua di dunia Arab.

Baca juga: Mengenang Pramoedya Ananta Toer, Sastrawan dengan Banyak Karya

Banyaknya pujangga dan majunya dunia pendidikan menjadikan Beirut sebagai pusat penerbitan buku-buku dan kitab-kitab mulai dari yang klasik hingga modern. Terutama kitab-kitab keislaman tentunya. 

Bahkan juga diklaim separuh kitab-kitab Islam diterbitkan di Kota Beirut Lebanon. Bahkan mengalahkan Kota Kairo, Mesir.

Beberapa nama penerbit buku yang tenar di Beirut diantaranya Dar Ibn Hazm, Dar Sader, Dar al-Fikri, Dar l-Kutub AlIlmiya, Daru Ihya l-Turast Al-araby, Dar l-Minhaj, Riad el-Rayes, dan masih banyak lagi. Bahkan juga cukup populer di Indonesia.

Puncaknya di tahun 2009 lalu, UNESCO dengan mantap menobatkan Beirut sebagai World Book Capital atau Ibukota Buku Dunia. Dan catatan menarik lainnya, setiap tahun Beirut menjadi tuan rumah The Salon Franchopone du Livre, salon literasi terbesar di luar Paris (Perancis) dan Montreal (Canada). 

Beirut juga menjadi Tuan Rumah tetap Arab and International Book Fair (Pameran Buku Arab dan Dunia).