Mie Ayam Rp5000 Laris Manis di Tengah Pandemi Corona

Mie ayam di masa pandemi COVID-19, seharga Rp5000
Sumber :
  • VIVA/Cahyo Edi - Yogyakarta

VIVA – Yogyakarta dikenal menjadi kota pariwisata dengan mengandalkan budaya dan keindahan alamnya. Selain itu, harga kuliner yang terjangkau di Yogyakarta juga menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Berbekal uang Rp5 ribu, wisatawan di Yogyakarta saat ini bisa menikmati semangkok mie ayam.

Dengan harga semurah itu warung 'Mie Ayam Khas Amongrogo' yang berada di Jalan Bugisan Selatan nomor 58, Yogyakarta menjadi salah satu buruan penggemar kuliner.

Sepintas tak ada yang berbeda antara mie ayam seharga Rp5 ribu ini dengan mie ayam lainnya.

Mie yang digunakan pun cukup kenyal dengan kuah kuning kental dan taburan potongan ayam.

Hanya saja untuk porsi mie ayam memang lebih sedikit dibandingkan dengan mie ayam lainnya.

Bagi penggemar mie ayam, tentu satu mangkok terasa kurang karena porsinya sedikit. Namun sedikitnya porsi ini terobati dengan rasa mie ayam yang enak.

Pemilik mie ayam khas Amongrogo, Gatot Prayitno (40 tahun) mengaku baru dua bulan ini membuka warung di daerah Bugisan ini. Sebelumnya Gatot berjualan di depan Pasar Klitikan, Kota Yogyakarta.

Namun karena pandemi virus Corona, Gatot terpaksa tutup dan berpindah warung.

Gatot mengatakan sebelum ada pandemi virus Corona, seporsi mie ayam dijualnya seharga Rp6 ribu. Namun di masa pandemi ini, Gatot justru menurunkan harga seporsi mie ayam menjadi Rp5 ribu.

"Ya ini kan baru musim pandemi, apa-apa mahal, semuanya mahal, makan mahal. Dari itu saya coba tembak masyarakat bawah yang penghasilannya rendah, saya kasih harga Rp5 ribu. Sebelumnya saya jual harga Rp6 ribu perporsi. Saya inginnya itu kalau orang buka dompet hanya ada uang Rp5 ribu bisa makan," kata Gatot.

Gatot mengatakan meskipun menurunkan harga seporsi mie ayam jadi Rp 5 ribu dirinya merasa rugi. Dengan harga yang murah ini, ternyata warung mie ayam justru makin ramai pembeli.

Gatot menyebut setiap hari dirinya berjualan sejak jam 07.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Dalam sehari, Gatot bisa menjual 300 porsi mie ayam. Dalam sehari, Gatot bisa mencapai omzet hingga Rp 2 juta.

"Sehari bisa keluar 300 porsi jadi bisa nutup. Apalagi setiap hari pasti habis. Saya buka jam 7 pagi dan biasanya jam 4 sore sudah habis. Untuk omzet, di masa pandemi ini bisa sampai Rp 2,5 juta sehari. Ya pokoknya masuk di angka Rp 2 juta seharinya," ungkap Gatot.

Gatot menerangkan selain mie ayam, harga bakso di warungnya juga dijual seharga Rp 5 ribu. Sedangkan mie ayam bakso dijual Rp 8 ribu dan mie ayam komplit berisi bakso, pangsit dan ceker dihargai Rp10 ribu.

Selain membuka warung di daerah Bugisan, Gatot saat ini juga memunyai satu warung mie ayam di Jalan Godean km 4, Kabupaten Sleman.

Dalam waktu dekat, Gatot akan membuka satu cabang lagi di daerah Jalan Bantul, Kabupaten Bantul.