Ketahui Hal-Hal yang Menjadikan Puasa Ramadhan Menjadi Sia-sia
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Dalam Islam, puasa di bulan Ramadhan adalah suatu tindakan yang secara khusus disyariatkan. Kita telah menyadari kemuliaan bulan ini, hikmah dari puasa yang kita tunaikan, dan keutamaan yang diberikan kepada mereka yang melakukannya. Namun, banyak dari kita yang melakukan puasa tetapi akhirnya tidak berguna sama sekali.
Jika seorang hamba melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam, puasa mereka mungkin tidak memiliki nilai apa pun. Sangat merugi bagi seseorang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan pahala dari puasa yang ia tunaikan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan puasa terasa sia-sia adalah, dilansir dari Wahdah Islamiyah :
1. Tidak Ikhlas Saat Berpuasa
Jika seseorang berpuasa karena alasan duniawi, musiman, atau ikut-ikutan daripada iman dan mengharapkan pahala dari Allah Ta'ala, puasanya akan sia-sia. Meskipun Nabi mengatakan bahwa:
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni”. (HR. Bukhari).
2. Berbohong
Berkata dusta membuat puasa tidak berguna. Sangat merugikan ketika seseorang melakukan kebohongan meskipun puasa.
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan (tetap) mengamalkannya, maka tidaklah Allah Azza wa Jalla butuh (atas perbuatannya meskipun) meninggalkan makan dan minumnya” (HR. Bukhari).
Sebagaimana dinyatakan oleh Imam Suyuti, az zuur berarti perkataan dusta dan kalau melakukannya berarti melakukan perbuatan buruk yang merupakan konsekuensi dari larangan Allah Ta'ala.
3. Sumpah Palsu
Jika seseorang melakukan sumpah palsu, puasanya akan sia-sia karena tergolong dari perkataan palsu dalam memberikan pernyataan, seperti yang dinyatakan dalam HR. Bukhari yang menunjukkan bahwa salah satu sebab puasa tidak memiliki nilai adalah karena perkataan palsu. Sangat penting untuk diingat bahwa sumpah palsu termasuk dalam kategori dosa besar dalam Islam.
4. Mengumpat atau Berteriak-Teriak
Dalam hadist Muttafaq ’Alaih, mengumpat atau berteriak-teriak dapat membuat puasa menjadi sia-sia. Tinggalkanlah perbuatan ini, karena kita tahu bahwa ini termasuk perbuatan tercela.
5. Melakukan Caci Maki
Sebagaimana dinyatakan dalam hadits Muttafaq ’Alaih, orang yang mencaci maki orang lain dapat membuat puasanya sia-sia. Bahkan jika kita mendapatkan caci maki, katakanlah saya dalam kondisi berpuasa. Hindari sikap saling caci maki ini.
6. Berbuat Dosa dan Maksiat
Selama puasa, seseorang tidak hanya harus menghindari makanan dan minuman mereka, tetapi mereka juga harus menghindari melakukan apa pun yang bertentangan dengan kehendak Allah Ta'ala.
Ibnu Rajab Al-Hambali berkata, “Ketahuilah, amalan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Ta’ala dengan meninggalkan berbagai syahwat (yang sebenarnya mubah ketika di luar puasa seperti makan atau berhubungan badan dengan istri) tidak akan sempurna hingga seseorang mendekatkan diri pada Allah dengan meninggalkan perkara yang Dia larang yaitu dusta, perbuatan zhalim, permusuhan di antara manusia dalam masalah darah, harta dan kehormatan.”