Habib Jafar: Pertanyaan Kapan Nikah dan Punya Anak Saat Lebaran, Sama Najisnya dengan Liur Anjing?
- IG @husein_hadar
JAKARTA – Ajang silaturahmi saat Lebaran mungkin cukup menyenangkan bagi anak-anak. Lantaran mereka bisa mendapatkan THR dari orang dewasa yang sudah bekerja di keluarga mereka. Namun silaturahmi saat Lebaran bagi mereka yang sudah dewasa bisa menjadi mimpi buruk. Di momen silaturahmi tidak sedikit menjadi ajang untuk pamer pencapaian hidup masing-masing anggota keluarga.
Tak hanya itu saja, hal ini juga bisa menjadi mimpi buruk bagi mereka yang belum menikah atau yang belum memiliki keturunan. Di momen ini, mereka akan mendapat pertanyaan 'kapan nikah?' atau 'kapan nih punya momongan'.
Alhasil, tidak sedikit dari orang dewasa yang memilih untuk tidak mengunjungi sanak saudara atau bahkan memilih masuk kerja di hari Lebaran. Fenomena seperti ini juga ternyata menyita perhatian Habib Jafar.
Habib Jafar juga memberikan sejumlah pemahaman kepada mereka yang sering bertanya dengan pertanyaan seperti itu di saat Lebaran.
"Jangan paksa orang untuk menikah, jangan paksa orang untuk punya anak. Bahkan milikilah sensitivitas untuk tidak bertanya kapan nikah dan kapan punya anak khususnya saat Lebaran nanti," kata Habib Jafar dikutip dari tayangan YouTube Deddy Corbuzier.
Lebih lanjut diungkap oleh Habib Jafar terkait dengan pernikahan sendiri, memang Nabi Muhammad SAW mengatakan tidak ada paksaan dalam pernikahan baik perempuan maupun laki-laki. Habib Jafar mengungkap seseorang yang single dan ingin menikah, memang sudah siap untuk menikah.
"Mereka harus menikah saat mereka siap menikah. Bahkan kalau mereka sekedar mau menikah jangan menikah, menikahlah saat mereka mampu. Kalau tidak, akan terjadi entah KDRT atau kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orang tuanya," ujarnya.
Habib Jafar menambahkan,"Termasuk juga kalau kita belum siap secara parenting, bahkan mungkin secara fisik ibu nyakitin anak, ayah nyakitin anak itu mungkin fenomenanya minor atau sedikit. Tapi secara mental ibu dan ayah yang menyebabkan trauma kepada anak itu banyak sekali," sambungnya.
Habib Jafar juga mengungkap perkataan dari Habib Umar bin Hafiz yang menyatakan untuk setiap orang memiliki sensitivitas terhadap orang lain.
"Kata guru kami Habib Umar bin Hafiz milikilah sensitivitas terhadap orang lain. Kalau orang sudah tobat jangan tanya masa lalunya, kalau orang belum menikah jangan tanya kenapa belum menikah atau kapan menikah. Kalau dia belum punya anak jangan tanya kapan punya anak, kenapa enggak punya anak," kata dia.
Habib Jafar, juga menyebut bahwa pertanyaan yang sering ditanyakan pihak keluarga kepada anggota keluarga mereka yang masih single atau belum memiliki anak bisa saja menyakiti hati mereka.
"Karena lo enggak tahu betapa beratnya dia bergumul dengan semua itu. Bergumul dengan promilnya, bergumul dengan kejombloannya, dia udah begini, begitu tapi dia enggak dapat (jodoh). Dan omongan lo mungkin simpel bagi lo tapi di hati dia betul-betul bikin berantakan," kata Habib Jafar.
Bahkan Habib Jafar juga menyinggung soal bukan hanya anjing saja yang liurnya mengandung najis. Lisan manusia juga menjadi air liur yang paling najis senajis-najisnya lantaran dapat menyakiti hati orang lain.
"Makanya kembali ke Anji naja satu lisan Al Badhaat, kata nabi Muhammad. Anjing itu memang liurnya dengan rahmat cinta Allah diciptakan najis. Tapi ada liur yang dibikin najis senajis-najisnya secara esensial oleh orang yang memilikinya yaitu najisnya lisan manusia. Najisnnya liur manusia karena bikin sakit hati orang lain," katanya.