VIVA – Perdebatan apakah rambut di area intim harus dibersihkan atau dibiarkan saja, hingga kini masih belum menemui titik akhir.
Beberapa dokter juga memperingatkan bahwa mencukur rambut di area intim bisa meningkatkan risiko infeksi menular seksual. Namun, jumlah wanita yang memilih mencukur rambut di area kewanitaan masih saja tinggi.
Sebuah survei yang dilakukan oleh JAMA Dermatology tahun lalu menemukan bahwa seperempat orang yang mencukur rambut kemaluan mereka dengan alat cukur, waxing, atau menggunakan gunting, mengalami luka. Kecelakaan yang paling sering terjadi adalah terpotong, diikuti dengan ruam atau terbakar.
Para peneliti juga menemukan bahwa 1,5 persen orang yang mencukur rambut kemaluan mengalami luka yang membutuhkan perhatian medis.