Jalani Diet Tubuh Malah Makin Melar, Ini Penyebabnya

Ilustrasi diet.
Sumber :
  • Pexels/rawpixel.com

VIVA – Kelebihan berat badan menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius. Bukan hanya itu, kelebihan berat badan juga membuat sebagian orang terutama wanita menjadi tidak percaya diri lantaran bentuk badanya yang kurang indah.

Untuk mengatasi hal tersebut, banyak orang memilih untuk melakukan diet. Namun sayangnya, masalah selanjutnya yang sering terjadi adalah ukuran tubuh yang menjadi lebih besar dibandingkan dengan berat badan sebelumnya.

Head of Health Committe Nutrifood Moch Aldis, SKM, CNWC menyebut bahwa fenomena tersebut sering disebut sebagai fat diet.

"Fenomena yang ada sekarang yang terjadi fat diet itu istilah bagi orang yang melakukan diet dengan cara cukup ekstrem. Alhasil setelah dietnya atau setelah turun berat badan tertentu, dia balik ke pola hidupnya yang dahulu badannya nambah lebih berat daripada sebelum diet," kata dia kepada VIVA saat ditemui di Royak Tulip Gunung Geulis Bogor Jawa Barat, Kamis 12 Juli 2018.

Dia melanjutkan, umumnya seseorang yang menerakan pola fat diet biasanya akan mengeliminasi salah satu jenis makanan tertentu. Misalnya karbohidrat atau lemak, padahal Aldis menyebut tubuh tetap membutugkan lemak, dan karbohidrat dalam porsu tertentu agar metabolisme tubuh tetap terjaga.

Dia melanjutkan bahwa sebenarnya tidak ada istilah diet, sebagai cara ampuh untuk menurunkan berat badan. Diet sendiri diartikan sebagai makan yang sehat.

"Makanya tidak disarankan fat diet karena dalam nutrisi enggak ada istilah diet. Diet itu sendiri kan artinya makan berati healthy diet," jelas dia.

Dia menjelaskan bahwa jika seseorang ingin mengurangi berat badan adalah dengan pola makan sehat bukan dengan cara diet yang mengurangi makan hingga melewatkan (men-skip) makan siang dan makan malam.

Untuk pola makan, sendiri dia menyarankan lebih baik membagi makan lebih sering namun dalam porsi yang kecil dibandingkan dengan makan dalam porsi besar namun jarang.

"Karena kita kan cenderung sekali makan banyak, padahal itu tidak baik untuk keseimbangan gula darah, respons glikemik, pencernaan juga jadi enggak optimal. Makanya mungkin dengan split jadi sedikit tapi sering-sering bisa berhasil," kata dia.

Untuk pembagian waktu makannya kata bisa dibagi menjadi lima kali dalam sehari. Mulai dari sarapan, selingan pukul 10.00, makan siang, selingan pukul 15.00 dan makan malam. Pembagian waktu makan itu sangatlah pas mengingat pada waktu tersebut lambung kita sudah mulai kosong.

"Snack bisa buah dan bisa ditambah sisa porsi makan pagi. Untuk makan malam lebih mild karena fat dan karbo rendah karena ketika malam orang cenderung kebanyakan slow down metabolisme karena jam biologis untuk tidur. Malam karbo tinggi gaining fat besar," terang dia.