Menkes Klaim Imunisasi MR Berhasil Turunkan Kasus Campak dan Rubella

Pemberian Vaksin Campak Rubella
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra

VIVA – Imunisasi vaksin Measles Rubella (MR) tercatat sukses dilaksanakan pada Agustus-September tahun 2017 lalu di 6 provinsi di Pulau Jawa dengan cakupan mencapai 100,98 persen dan melebihi target minimal yang diharapkan yakni 95 persen. Hal ini memberi dampak positif terhadap penurunan kasus campak dan rubella pasca pelaksanaan.

"Cakupan imunisasi yang tinggi terbukti berhasil membawa dampak positif, yakni berupa penurunan kasus Campak dan Rubella di Pulau Jawa yang dilaporkan pasca pelaksanaan dibandingkan kurun waktu yang sama di tahun sebelumnya," ujar Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, dikutip dari siaran pers Kemenkes RI, Rabu 29 Agustus 2018.

Data Kemenkes pada Januari sampai Juli 2017 mencatat sebanyak 8.099 suspek Campak Rubella (2.535 positif Campak dan 1.549 positif Rubella). Apabila dibandingkan dengan laporan kasus pasca pelaksanaan imunisasi massal di Pulau Jawa, laporan kasus mengalami penurunan menjadi 1.045 suspek Campak Rubella (38 positif Campak dan 176 positif Rubella).

Sejak tahun 1982, Indonesia sudah melaksanakan pemberian imunisasi campak secara rutin untuk anak usia 9 bulan. Dalam kurun waktu 3 dasawarsa program imunisasi rutin campak ini berjalan, cakupan yang dicapai secara nasional sudah cukup tinggi namun tidak merata di seluruh wilayah sehingga masih ada daerah kantong yang berpotensi terjadi penularan yang masif atau kejadian luar biasa (KLB).

Sementara, untuk vaksin Rubella, baru saja mulai digunakan di tahun 2017 di 6 Provinsi. Dengan mempertimbangkan situasi beban penyakit rubella dan CRS di Indonesia, yang mengancam bayi dan anak-anak Indonesia, maka direkomendasikan agar dilakukan kampanye imunisasi MR dengan sasaran usia 9 bulan sampai dengan

"Bila tidak dilakukan kampanye dengan sasaran sebagaimana direkomendasikan maka akan terjadi peningkatan jumlah akumulasi kasus penyakit Campak dan Rubella. Target cakupan yang dicapai pun harus tinggi dan merata yaitu sekurang-kurangnya 95% di setiap tingkatan wilayah." 

Seperti diketahui, pada era tahun 60-an, dunia telah menemukan vaksin yang sangat efektif untuk mencegah penyakit Campak dan Rubella. Tiga dasawarsa berselang, pada tahun 1996 tercatat sejumlah 83 negara menggunakan vaksin Campak dan Rubella dalam program imunisasi rutin di negaranya, dan meningkat menjadi 130 negara pada tahun 2009. Hingga saat ini, sudah lebih dari 141 negara telah menggunakan vaksin Campak dan Rubella.

Mengingat besarnya beban dan permasalahan penyakit Campak dan Rubella, maka Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian dari upaya bersama seluruh negara di dunia dalam mencapai eliminasi penyakit Campak dan pengendalian penyakit Rubella pada tahun 2020. (mus)