Deteksi Dini Alzheimer, Jangan Maklum dengan Pikun!

Ilustrasi lansia.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Berdasarkan data dari Alzheimer Disease Internasional, setiap 3 detik akan ada 1 orang yang terdiagnosis demensia. Di Indonesia, jumlah orang dengan demensia akan mencapai 4 juta pada 2050. Hal inilah yang membuat dokter menyarankan deteksi dini saat menemukan gejala-gejala umum dari demensia alzheimer.  

“Kalau disederhanakan alzheimer merupakan satu jenis dari demensia. Semakin kita tua meski dengan kondisi fisik yang sehat, risiko untuk terkena Alzheimer semakin besar. Alzheimer ini merupakan penyakit penuaan di otak,” ungkap dr. Yuda Turana, Sp.S.

Menurut dr. Yuda, tidak ada obat yang menghentikan prosesnya. Namun, saat dihadapkan dengan suatu penyakit yang tidak ada obatnya, sebenarnya kita berhadapan dengan 2 hal, yaitu deteksi dini dan menghindari faktor risikonya. Oleh karena itulah, fokus Alzheimer’s Indonesia (ALZI) saat ini sebenarnya lebih kepada awareness.

Gejala umum demensia alzheimer

Dikutip dari healthinaging.org, demensia jarang terjadi pada orang dewasa yang usianya kurang dari 60 tahun. Namun, setelah usia 60 tahun, demensia menjadi semakin umum. Salah satu penyebab paling umum dari demensia ialah alzheimer. Lalu, apa saja gejala umumnya?

BACA SELENGKAPNYA