Kusta Bukan Penyakit yang Mudah Menular

Ilustrasi penderita kusta.
Sumber :
  • Pixabay/Tusita Studio

VIVA – Setiap tanggal 27 Januari, dunia memperingati Hari Kusta Internasional. Kusta sendiri diketahui merupakan penyakit tertua di dunia. Hal ini dibuktikan dengan adanya referensi penyakit ini sejak 600 Sebelum Masehi (SM).

Kusta dikenal juga dengan penyakit lepra. Penyakit ini disebabkan oleh mycobacterium leprae. Penyakit ini memengaruhi saraf ekstremitas, lapisan hidung dan saluran pernapasan bagian atas. Hal ini menyebabkan luka pada kulit, kerusakan saraf, dan kelemahan otot. Jika tidak diobati, bisa menyebabkan kecacatan, mutilasi (putusnya salah satu anggota gerak, seperti jari), ulserasi dan lainnya.

Dari rilis yang diterima VIVA, Senin, 28 Januari 2019, penderita yang mengalami penyakit ini sering dikucilkan dan dijauhi. Pengasingan ini terjadi sejak peradaban tertua di China, Mesir dan India yang menganggap bahwa kusta adalah penyakit menular dan tak bisa disembuhkan. Itu sebabnya, banyak penderitanya yang diasingkan dari kehidupan masyarakat. Faktanya, kusta tidak mudah menular.

Pada beberapa kasus, bakteri ini diketahui menular dari manusia ke manusia lainnya, meskipun dalam kasus lainnya, bakteri penyebab lepra juga hidup dalam hewan armadillo (seperti trenggiling), simpanse dan tikus.

Bakteri penyebab kusta memiliki masa inkubasi yang cukup panjang. Artinya, waktu antara infeksi terjadi sampai dengan munculnya gejala pertama tidak langsung terjadi. Misalnya saja, apabila saat ini bakteri kusta masuk ke tubuh Anda, gejalanya kemungkinan baru akan muncul 5-20 tahun berikutnya. (rna)