Jangan Salah Lagi, Ini Beda Maag dan GERD

Ilustrasi organ lambung.
Sumber :

VIVA – Masih banyak orang Indonesia yang belum mengetahui perbedaan antara GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dan maag. Umumnya masyarakat selalu mengaitkan penyakit yang berkaitan dengan lambung sebagai penyakit maag.

Dokter spesialis penyakit dalam, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB menyebut bahwa maag dan GERD terjadi karena produksi asam lambung yang berlebihan dan bisa mengganggu kehidupan sehari-hari. Dia menjelaskan GERD merupakan kondisi adanya aliran balik dari isi lambung ke kerongkongan yang mengganggu. Aliran balik asam lambung ke kerongkongan dapat menyebabkan rasa nyeri dada seperti terbakar.

“GERD berbahaya dibandingkan dengan penyakit lambung. Kalau PH lambung itu satu sampai dua sedangkan PH di kerongkongan hanya siap hingga 6. Ini akan menyebabkan rasa panas di dada dan mulut terasa pahit dan bisa membangunkan orang ketika tidur,” kata dia dalam program Ayo Hidup Sehat tvOne, Selasa, 12 Maret 2019.

Dia menambahkan bahwa jika tidak diatasi dengan baik, GERD dapat menyebabkan kondisi yang tidak menyenangkan bagi para penderitanya. Di sisi lain, dia membantah bahwa stres menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya GERD.

“Mitos, karena stres tidak menyebabkan GERD tapi bisa menyebabkan gejala GERD. Kalau seseorang tidak memiliki riwayat GERD stres, dia tidak menyebabkan orang itu GERD. Dan sebaliknya jika ada GERD dan seseorang itu stres, itu bisa membuat produksi asam lambung berlebihan dan bisa balik arah,” jelas dia.

Bukan hanya itu, gaya hidup kurang sehat, kata dia, juga dapat memperparah kondisi GERD seperti mengonsumsi alkohol, merokok hingga obesitas.

“Endoskopi pasien di sini tidak seberat jika dibandingkan dengan report pasien di Amerika. Karena  rokok, obesitas, konsumsi alkohol dan gaya hidup tidak sehat tinggi, sehingga tingkat keparahan GERD berat. Kalau dia enggak bisa mengontrol, itu bisa perparah keadaan,” kata dia.

Dia juga menyarankan untuk masyarakat yang memiliki penyakit GERD dan maag untuk tidak makan makanan seperti cokelat, keju, lemak dan kopi secara berlebihan.

“Kalau asam lambung sehat boleh minum kopi, karena ada kafein yang bisa memicu kenaikan asam lambung. Kemudian daging merah, susu full cream, makanan asam dan pedas itu dihindari karena itu bisa merangsang balik arah lagi,” ucapnya. (ldp)