Virus Cacar Monyet di Singapura Apakah Menular Antarmanusia?

Ilustrasi manusia terinfeksi Cacar Monyet.
Sumber :
  • Dok CDC Public Health

VIVA – Kasus cacar monyet atau juga disebut dengan monkeypox baru-baru ini dikabarkan terjadi di Singapura. Seorang warga Nigeria berusia 38 tahun yang tiba di Singapura pada 28 April lalu, dinyatakan positif terkena virus tersebut pada 8 Mei 2019.

Hal itu membuat sejumlah orang khawatir untuk bepergian ke Singapura, khususnya bagi masyarakat Indonesia yang sering melancong ke sana. Bahkan, letak Singapura yang begitu dekat dengan Indonesia membuat banyak masyarakat khawatir tertular penyakit tersebut.

Tapi amankah untuk bepergian keluar dan masuk dari Singapura?

Terkait hal tersebut, Kasubdit Penyakit Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan, dr. Endang Budi Hastuti mengatakan bahwa untuk saat ini masyarakat tidak perlu terlalu khawatir. Endang mengatakan bahwa kasus tersebut saat ini telah ditangani oleh pemerintah setempat.

"Dan dari perjalanan penyakit ini, penularannya hanya dari hewan ke manusia. Sementara dari manusia ke manusia belum ada. dari Kemenkes sendiri nanti akan mengeluarkan sebaran agar tidak panik tapi waspada terhadap monkeypox ini," kata Endang saat dihubungi VIVA, Senin, 13 Mei 2019.

Endang menjelaskan bahwa penyakit cacar monyet sendiri tidak mematikan. Selain itu, penyakit tersebut juga bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, ia meminta masyarakat untuk tetap waspada agar tidak tertular.

Sementara itu, ia menuturkan bahwa sejauh ini memang belum ada larangan untuk bepergian ke Singapura. Ia hanya mengimbau masyarakat yang berencana mengunjungi Singapura agar lebih memperhatikan perilaku hidup sehat.

"Kemudian kalau ke tempat umum, pakai masker. Kemudian kalau berobat, kemudian ada juga (penyakit cacar monyet) atau kalau kita pergi ke negara yang terjangkit, itu juga perlu melakukan tindakan pencegahan. Jadi, kita tidak ada pembatasan untuk keluar (negeri)," tutur Endang.

Seperti diketahui, monkeypox adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis). Penularan dapat terjadi melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada kulit atau mukosa dari binatang yang tertular virus.

Penularan pada manusia terjadi karena kontak dengan monyet, tikus Gambia dan tupai atau mengonsumsi daging binatang yang sudah terkontaminasi. Inang utama dari virus ini adalah rodent (tikus).

Wilayah terjangkit monkeypox secara global, yaitu Afrika Tengah dan Barat (Republik Democratik Kongo, Republik Kongo, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Ivory Coast, Liberia, Sierra Leone, Gabon and Sudan Selatan). Sampai saat ini belum ditemukan kasus monkeypox di Indonesia.

Pada Mei 2019 dilaporkan seorang warga negara Nigeria menderita monkeypox saat mengikuti lokakarya di Singapura. Saat ini pasien dan 23 orang yang kontak dekat dengannya diisolasi untuk mencegah penularan lebih lanjut.