Tolak Vaksin, 800 Warga Amerika Positif Campak

Ilustrasi vaksin atau jarum suntik.
Sumber :
  • Pixabay/PhotoLizM

VIVA – Menteri Kesehatan Amerika Serikat Alex Azar menjelaskan soal penolakan vaksin yang dilakukan di beberapa negara bagian di Amerika. Hal ini berdampak dengan lebih dari 800 orang terkena campak.

"Beberapa negara bagian di Amerika ada 800-an orang yang terkena campak meski tidak ada kematian. Hal ini disebabkan oleh penerimaan vaksin yang beragam di tatanan masyarakat," ujar Alex di Jenewa, dikutip dari siaran pers Kemenkes RI, Kamis, 23 Mei 2019.

Hal ini ia sampaikan saat bertemu Menkes RI Nila F. Moeloek di sidang WHA ke 72 di Jenewa, Swiss. Menurut Nila, di Indonesia juga ada penolakan vaksin.

“Ada dua hal yang berkaitan dengan penolakan terhadap pemberian vaksin itu sendiri apapun jenisnya dan penolakan karena faktor halal haram. Untuk itu, Indonesia sudah bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama untuk memastikan tentang vaksinasi ini,” kata Nila di kesempatan yang sama.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Anung Sugihantono yang mendampingi Menkes RI, menyampaikan bagaimana bisa membuat vaksin halal di Indonesia melalui Bio Farma. Hal ini untuk memperluas cakupan imunisasi di Tanah Air.

”Vaksin BCG yang dibuat oleh PT Bio Farma sekarang sudah mendapatkan sertifikat halal. Ini menjadi pembelajaran dan bagi vaksin lain ini menjadi tantangan kita ke depan,” kata Anung. (rna)