70 Persen Orang Indonesia Tak Paham Merawat Luka

Ilustrasi tak tepat mengobati luka.
Sumber :
  • Pixabay/ Meditations

VIVA – Sering disepelekan, ternyata luka kecil yang tidak dirawat dengan baik nyatanya bisa memicu kondisi yang serius.

Apalagi pemahaman tentang pentingnya pertolongan pertama pada luka di Indonesia sangat terbatas.

Sebuah riset yang dilakukan Hansaplast pada 2018 menyebut bahwa masyarakat Indonesia yang teredukasi penanganan pertama pada luka hanya 30 persen. Artinya, ada 70 persen masyarakat yang tidak teredukasi.

Spesialis luka dr. Adisaputra Ramadhinara, CWSP, FACCWS mengatakan, luka bisa terjadi pada siapapun, dan berisiko terinfeksi. 

"Penting ditangani dengan benar. Karena banyak mitos salah kaprah tentang penanganan luka," ujarnya dalam peluncuran Hansaplast Jumbo 'Grebeg Pasar' di Pasar Beringharjo Yogyakarta.

Kepada pengunjung pasar dr Adi mengedukasi masyarakat bagaimana menangani luka. 

"Salah kaprah misalnya penggunaan alkohol, atau dibiarkan terbuka agar kering, itu kurang tepat. Sebaiknya gunakan cairan antiseptik yang aman untuk kulit dan bukan alkohol," ujarnya. 

Memahami pentingnya edukasi masyarakat tentang penanganan pertama pada luka, Tessa Indira Junior Brand Manager Hansaplast menyebutkan bahwa pihaknya akan mengadakan program edukasi massal di 15 pasar dan 16 kota di Indonesia. 

Edukasi pertama dilakukan di pasar Beringharjo Yogyakarta Sabtu 13 Oktober 2019. Sekaligus peluncuran produk Hansaplast Jumbo.

"Hansaplast jumbo hadir untuk melengkapi produk perawatan dan pertolongan luka yang tepat. Kami juga akan membagikan produk Hansaplast di gerai 16 pasar yang dikunjungi," ujarnya.