Wanita Butuh Memahami Pentingnya Pertolongan Pertama Kesehatan

Ilustrasi Kotak P3K
Sumber :
  • Pixabay/ Peggy_Marco

VIVA – Kurangnya informasi dan pengetahuan dalam melakukan pertolongan pertama pada kesehatan dan kecelakaan masih sering terjadi. Padahal semestinya pertolongan pertama bisa dilakukan oleh keluarga.

Wanita sebagai ujung tombak perawat keluarga perlu dibekali dengan kemampuan pertolongan pertama terutama kesehatan. Selain kesehatan, yang penting dan juga perlu dikuasai bagi para wanita adalah pertolongan pertama pada kecelakaan. 

Kecelakaan merupakan peristiwa yang tak bisa dikehendaki, karena bisa terjadi di mana saja, kapan saja dan terhadap siapa saja. Maka itu diperlukan pengetahuan pertolongan pertama pada korban kecelakaan agar dapat melakukan tindakan tepat dan mengurangi risiko cedera.

Karena itu, Bali Indonesia Medika Citra (BIMC) Siloam Hospital Nusa Dua bersama Bali WISE (Woman of Indonesia Skill Education) mengadakan pelatihan kesehatan kepada bagi para wanita di Jalan Siligita, Nusa Dua, Badung. Materi pelatihan adalah seputar pencegahan dan pemberian pertolongan pertama dari kecelakaan. 

"Peserta diharapkan mengetahui dan mampu memberikan respons pertolongan secara benar. Misalnya pemberian napas buatan," ujar sebut Dr. Rindang, operasional manajer rumah sakit BIMC Siloam lewat rilis yang diterima VIVA Senin 23 Desember 2019.

Lebih lanjut Dr Rindang menjelaskan ada poin-poin penting penanganan pertama pada kecelakaan. "Pertama cek kesadaran, periksa apakah korban masih dalam kondisi sadar atau tidak. Caranya dengan menepuk atau menggerakkan pundaknya. Kedua, cek pernapasan," ujarnya.

Ketika Dr Rindang menyarankan untuk cek kompresi dada, metode ini cukup tricky dan risky (berisiko), jadi harus melihat dan memahami caranya.

"Keempat, napas buatan, dan kelima perhatikan apakah ada cedera. Tiga proses terakhir ini juga sangat berisiko karena itu, sebaiknya mengikuti pelatihan dan perhatikan cara-cara yang benar."

Para wanita peserta pelatihan umumnya berasal dari Bali (sisanya dari daerah lain di Indonesia), tidak saja diberikan materi kesehatan, ada pula pemberian materi dan pelatihan bahasa Inggris, mengoperasikan komputer, dan pelayanan dasar perhotelan selama tiga bulan di kelas dan tiga bulan magang di hotel atau vila.

"Kalau enggak punya pendidikan, mereka bekerja di bengkel, laundry, dan buruh kasar. Jadi dengan pendidikan ini, mereka diajar punya keterampilan khusus, dan punya tujuan jelas akan bekerja di mana," ujar Fena Evans, dari Education Coordinator Bali WISE.

Rumah Sakit BIMC Nusa Dua memiliki lima layanan unggulan, yakni Pusat Gawat Darurat 24 jam (24h Accident and Emergency Centre), Pusat Layanan Medis 24 jam (24h Medical Centre), Layanan  Prosedur Anti Aging dan Bedah Plastik (CosMedic Centre), Layanan Prosedur Gigi (Dental Centre) dan Klinik Hemodialisa (Dialysis Centre). 

Selain layanan tersebut, BIMC Nusa Dua juga memiliki layanan terpadu untuk penanganan nyeri, yang didukung oleh spesialis yang kompeten di bidangnya. Tahun 2019 ini, BIMC Nusa Dua membuka layanan untuk bedah minim sayatan (bedah artroskopi) yang ditangani oleh spesialis ortopedi.