Reynhard Sinaga Disebut Punya Gangguan Narsistik, Seperti Ini Cirinya

Reynhard Sinaga
Sumber :
  • Facebook via the Guardian

VIVA – Kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh Reynhard Sinaga disebut sebagai kasus dengan profil tertinggi di Inggris, bahkan dunia. Sebabnya, diperkirakan lebih dari 190 laki-laki telah menjadi korbannya. 

Seperti dilansir dari Manchester Evening News, Inspektur Detektif Zed Ali, petugas investigasi senior yang memimpin penyelidikan selama dua tahun atas kejahatan Sinaga, menyebutnya 'Jahat', 'narsisistik' dan 'psikopat'. Dalam persidangan, Wakil Ketua Jaksa Penuntut Umum West North, Ian Rushton juga mengatakan bahwa rasa narsis Sinaga meningkat ketika kejahatan berlanjut.

Tapi, apakah narsistik yang dimaksud?

Dilansir dari laman Healthline, gangguan kepribadian narsisistik (NPD) adalah gangguan kepribadian ketika seseorang memiliki pendapat yang meningkat tentang diri mereka sendiri. Mereka juga sangat membutuhkan kekaguman dan perhatian orang lain.

Orang dengan NPD mungkin secara umum tidak bahagia dan kecewa ketika mereka tidak diberi pujian atau bantuan khusus yang mereka yakini pantas mereka dapatkan. 

Mereka sering memiliki harga diri yang tinggi dan mungkin percaya bahwa mereka lebih unggul atau istimewa dibandingkan dengan orang lain. Namun, mereka tampaknya membutuhkan pujian dan kekaguman yang berlebihan. Di balik semua itu mereka mungkin bereaksi buruk terhadap kritik yang dirasakan.

"Orang yang narsis juga cenderung membesar-besarkan bakat dan prestasi mereka sendiri, sementara mengecilkan orang lain. Mereka biasanya disibukkan oleh kekuatan, kesuksesan, dan keindahan. Mereka bahkan mungkin terlibat dalam perilaku impulsif, seperti seks berisiko dan judi," demikian dikutip dari Healthline.

Meski demikian, penyebab NPD belum bisa dipahami dengan baik. Namun, cacat genetik yang diwariskan dianggap bertanggung jawab atas banyak kasus NPD. Faktor lingkungan yang berkontribusi dapat meliputi penganiayaan atau penelantaran masa kecil, perlakuan manja orangtua secara berlebihan, harapan yang tidak realistis dari orang tua, pergaulan bebas, dan pengaruh budaya.