Terinfeksi Saat Masih di Rahim, Bayi Baru Lahir Positif Virus Corona

Ilustrasi melahirkan bayi.
Sumber :
  • Pixabay.com/cynthia_groth

VIVA – Dalam perkembangan baru yang berbahaya, virus corona Wuhan yang sangat menular tidak hanya dapat ditularkan dari manusia ke manusia, menyentuh permukaan yang terinfeksi, mata, dan bahkan kotoran.

Menurut daftar panjang itu, virus itu sekarang dapat ditularkan seorang wanita yang terinfeksi ke anaknya yang belum lahir dan masih ada di dalam kandungan.

Ini terjadi setelah televisi media pemerintah China CCTV mengumumkan bahwa dokter dari Rumah Sakit Anak Wuhan telah menemukan bahwa bayi yang baru lahir dari seorang pasien terinfeksi virus corona, dites positif terkena virus hanya 30 jam setelah kelahirannya. Bayi itu lahir pada 2 Februari 2020.

Meski bayi itu sejauh ini menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil tanpa demam atau batuk, ia menunjukkan kesulitan bernapas. Tes sinar-X pada dada bayi menunjukkan bahwa ada tanda-tanda infeksi dan ada kelainan pada hati bayi.

 "Ini mengingatkan kita untuk memperhatikan potensi rute penularan baru dari virus corona, penularan vertikal dari ibu ke bayi," kata Dr Zeng Lingkong, kepala dokter dari Departemen Neonatal Medicine, dikutip dari laman World of Buzz, Kamis, 6 Februari 2020.

Mereka juga mengungkapkan insiden terpisah, di mana bayi yang terinfeksi yang lahir sehat pada 13 Januari 2020 akhirnya menunjukkan gejala virus corona baru pada 29 Januari 2020. Bayi itu kemudian menginfeksi pengasuh dan ibunya, yang keduanya positif terinfeksi saat ditest.

Namun, pakar lain memperingatkan bahwa metode transmisi ini masih belum terbukti. Paul Hunter, profesor kedokteran, di University of East Anglia, mengatakan bahwa meski bayi itu dinyatakan positif terkena virus, tidak ada yang tahu apakah ia terinfeksi di dalam rahim atau selama proses kelahiran itu sendiri.

Mengingat berbagai metode penularan yang telah kita lihat dan dengar sejauh ini, sangat disarankan agar semua orang mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mencegah penyebaran virus corona lebih lanjut.