Sinar Matahari dan Suhu Panas Efektif Matikan Virus Corona

ilustrasi virus corona
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Otoritas kesehatan di China melaporkan pada hari Selasa 11 Februari 2020 terdapat 108 kematian baru yang disebabkan oleh virus corona. Jika ditotal secara keseluruhan, ada 1.018 orang yang meninggal akibat virus corona.

Dilansir dari laman SCMP, Komisi Kesehatan Nasional juga melaporkan 2.478 kasus penyakit baru yang dikonfirmasi, sehingga total menjadi 42.638 pada hari Senin. Dari kematian baru itu diketahui sebanyak 103 tewas berasal dari provinsi Hubei pusat epidemi virus corona baru, dan lima di provinsi lain.

Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik di RSUI, dr. R. Fera Ibrahim, M.Sc., Ph.D., SpMK (K), mengatakan bahwa penyebaran virus corona memang mudah terjadi dan meluas karena ditularkan melalui droplet udara atau percikan cairan tubuh ke udara. Tak hanya batuk dan bersin, bahkan berbicara 5 menit saja sudah menghasilkan ribuan percikan yang bisa saja sudah terinfeksi virus tersebut.

"Penularan melalui percikan sekret saluran pernafasan saat batuk, bicara, tertawa. Batuk atau bicara 5 menit menghasilkan hingga 3.000 droplet, jika bersin maka mencapai 40 ribu droplet," ujar dokter Vera dalam Seminar di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok.

Kendati demikian, staf pengajar di Fakultas Kedokteran UI itu menegaskan bahwa virus corona sensitif terhadap panas dan efektif diinaktifkan seperti pada pelarut lipid di suhu 56 derajat celcius selama 30 menit. Pada penggunaan alkohol 75 persen pada kulit pun mampu bekerja efektif.

"Sinar ultraviolet alamiah dari sinar matahari serta udara bersih dan ada pertukaran ventilasi juga mampu membuat virus corona sensitif," katanya.

Selain itu, pemanasan selama 20 menit setelah air mendidih untuk peralatan makan dan pakaian dan sterilisasi alat yang memerlukan perendaman, dipanaskan 100 derajat celcius digunakan untuk peralatan kecil, mainan tertentu dan botol bayi, turut menginaktifkan virus corona.