Kena Serangan Jantung, Semasa Hidup Ashraf Sinclair Rajin Olahraga

Ashraf Sinclair
Sumber :
  • instagram/@Ashraf Sinclair

VIVA – Aktor Ashraf Sinclair meninggal dunia pada hari ini Selasa, 18 Februari 2020, di usia 40 tahun. Suami dari penyanyi, Bunga Citra Lestari ini meninggal dunia akibat serangan jantung.

Kabar duka ini telah dibenarkan oleh manajer dari BCL, Doddy. Dia mengatakan jika Ashraf meninggal akibat serangan jantung.

"Iya, Serangan jantung," ujar Doddy kepada VIVA, Selasa, 18 Februari 2020.

Beberapa hari sebelum kematiannya, Ashraf memposting dirinya sedang melakukan tratment pembentukan otot perut dengan sebuah alat yang dapat membantu prosesnya lebih cepat daripada workout.

"Can you do 20,000 sit-ups in 30 minutes?" tulis Ashraf.

"..is the latest technology which strengthens muscles whilst reducing fat! Especially for the belly & glutes!
I combine this treatment with my GYM routine!
???? Builds Muscle
???? Burns Fat
? 20,000 Sit-ups/Squats in 30mins,"
lanjutnya.

Dalam beberapa postingannya, Ashraf memang diketahui cukup rajin berolahraga. Bahkan beberapa waktu lalu ia pernah mengakui dirinya sangat menyukai olahraga. 

Baca juga: Mengenang Ashraf Sinclair, Kariernya Makin Bersinar Pasca Nikahi BCL?

Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, pria berkebangsaan Malaysia ini aktif dalam olahraga yang melibatkan banyak orang, alias dalam bentuk tim. Misalnya saja seperti sepak bola dan basket.

Namun siapa sangka, pria yang terlihat atletis dan sehat juga rentan terkena serangan jantung. 

Penyakit jantung memang masih menjadi ancaman di Indonesia bahkan di dunia, menurut data riskesdas penyakit Jantung ini menjadi penyebab kematian terbanyak ke-2 di Indonesia. 

Gejalanya sering datang diam-diam dan tak dikenali, selain itu serangan jantung tak pandang bulu, bisa juga menyerang orang-orang yang rajin berolahraga.

Dilansir Guardian, para ilmuwan di Universitas Illinois di Chicago memeringatkan bahwa terlalu banyak berolahraga berpotensi memicu serangan jantung.

Dalam sebuah penelitian yang telah berlangsung selama 25 tahun itu ditemukan bahwa orang yang berolahraga lebih dari rata-rata bisa menderita aterosklerosis, atau penyempitan karena penumpukan plak pada jantung. 

Ini bisa terjadi karena membuat jantung mengalami terlalu banyak tekanan dengan latihan yang berlebihan.  Pedoman olahraga merekomendasikan, setidaknya 2 jam dan 30 menit olahraga intensitas sedang dalam seminggu.

Namun, dari 3.175 perempuan dan laki-laki yang diteliti, sejumlah besar laki-laki yang berolahraga berlebihan dari yang disarankan, cenderung mengalami aterosklerosis saat mereka mencapai usia paruh baya. 

Ini menunjukkan, bahwa efek buruk olahraga berlebih tidak langsung terjadi. Namun, penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana hal itu berpengaruh pada perempuan. 

Dokter jantung Dr. Joel Kahn mengatakan, ada reaksi stres terhadap olahraga jarak jauh dan durasi yang lama karena ini berarti kadar kortisol akan meningkat untuk waktu yang lama.