Tempat Gym Risiko Tinggi Tularkan COVID-19

Ilustrasi gym atau pusat kebugaran.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Pusat kebugaran atau Gym menjadi salah satu lokasi favorit bagi mereka yang menyukai olahraga. Sebab di tempat ini mereka bisa menggunankan berbagai macam alat kebugaran dalam satu waktu untuk membantu mereka untuk tetap fit.

Namun, nampaknya para penggemar gym harus berhati-hati mulai saat ini. Pasalnya tempat gym disebut-sebut sebagai lokasi "berisiko tinggi" untuk penyebaran virus corona COVID-19.

Menurut ABC, yang dilansir dari laman World of Buzz, seorang dokter, Dr Norman Swan mengatakan gym atau  pusat kebugaran adalah tempat yang sempurna untuk penyebaran virus. Sebab, tempat gym penuh dengan keringat, yang menyebabkan permukaan di pusat kebugaran menjadi lembab.

“Kelembaban adalah hal buruk untuk penyebaran kuman. Kamu memiliki sejumlah besar alat gym dan kamu tidak pernah tahu, salah satunya mungkin tempat penyebaran virus," katanya.

“Itu tidak berarti kamu berhenti pergi ke gym, tapi kamu harus sangat berhati-hati di gym. Kamu harus memastikan kamu mengelap (peralatan) sebelum dan setelah digunakan," lanjut dia.

Dia juga mengingatkan orang-orang bahwa mereka perlu memastikan mereka menggunakan pembersih tangan saat berolahraga. Selain itu, dia mendesak para pecinta gym untuk menghindari ruang uap karena ruangan itu tidak memiliki suhu yang cukup panas untuk membunuh kuman.

Dia menambahkan bahwa mereka yang memiliki gejala seperti batuk atau bersin harus menghindari pergi ke gym sampai mereka pulih.

Seperti diketahui, baru-baru ini, Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus menetapkan status pandemi untuk kasus penyebaran virus corona di dunia. Hal ini diumumkan langsung oleh Tedros  melalui akun twitternya.

"Mandat WHO adalah kesehatan masyarakat. Tetapi kami bekerja dengan banyak mitra di semua sektor untuk mengurangi konsekuensi sosial dan ekonomi dari ini. #COVID19 pandemi," kata Tedros Adhanom.

"Karena itu kami telah membuat penilaian itu #COVID19 dapat dicirikan sebagai pandemi," lanjut dia.