Ilmuwan Oxford Temukan Vaksin Corona, Diproduksi Bulan Depan di India

Penelitian di Oxford University.
Sumber :

VIVA – Profesor Sarah Gilbert mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengejutkan sekaligus menggembirakan bagi dunia. Dia menyebut bahwa vaksin Virus Corona atau COVID-19 akan tersedia pada bulan September 2020.

Menurut ahli vaksinologi dari Universitas Oxford, Inggris itu dalam wawancara dengan cbsnews, seperti dikutip VIVA.co.id, Kamis 30 April 2020, saat ini vaksin yang dikembangkan timnya sudah disuntikan ke manusia.

Dia mengatakan, vaksin yang dikembangkannya memiliki keunggulan dari vaksin yang dikembangkan peneliti lain di dunia.

Dalam mengembangkan vaksin corona itu, dia mengaku menggunakan teknologi yang telah dikembangkan lab dalam penelitian sebelumnya tentang inokulasi untuk virus lain, termasuk kerabat dekat COVID-19.

"Yah secara pribadi, saya memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi tentang vaksin ini, karena ini adalah teknologi yang saya gunakan sebelumnya," kata Sarah Gilbert.

Vaksin ini mengambil bahan genetik virus corona dan menyuntikkannya ke dalam virus flu biasa yang telah dinetralkan sehingga tidak dapat menyebar pada manusia. Virus yang dimodifikasi akan meniru COVID-19, memicu sistem kekebalan untuk melawan penipu dan memberikan perlindungan terhadap hal yang nyata.

Vaksin eksperimental dilaporkan telah bekerja dalam melindungi monyet kera rhesus yang terpapar COVID-19 dalam jumlah besar.  Dalam uji coba pada manusia, 550 peserta diberikan vaksin, dan 550 lainnya menerima plasebo.

"Rasanya akhirnya, saya bisa melakukan sesuatu. Ini adalah cara bagi saya untuk berkontribusi pada penyebabnya," kata  Elisa Granato ilmuwan Oxford yang menjadi sukarela ujicoba vaksin itu.

Meski vaksin yang diciptakan belum terbukti mujarab. Tapi diyakini vaksin hasil ciptaan Oxford akan mulai diproduksi dalam jumlah jutaan bulan depan. Vaksin diproduksi di pabrik obat terbesar di dunia yang berada di India.