Masak Daging Pakai Santan Sebabkan Kolesterol Ternyata Cuma Mitos

Rendang.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Dody Handoko

VIVA – Salah satu hidangan yang enggak boleh terlewat saat Lebaran adalah rendang. Olahan daging sapi ditambah santan dan bumbu rempah lainnya ini membuat siapa saja tidak mampu menolak kelezatannya. 

Namun, tak sedikit orang yang merasa bersalah setelah mengonsumsinya. Pasalnya, banyak mitos yang berkembang di masyarakat bahwa olahan daging apalagi ditambah dengan santan dapat menyebabkan kolesterol tinggi. 

Sebagaimana diketahui, rendang biasanya terbuat dari daging sapi. Di mana daging merah ini memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih banyak dibanding daging putih. Ditambah lagi dengan santan, di mana banyak orang yang mengira kalau perasan dari kelapa ini mengandung kolesterol. 

Mengenai hal tersebut, Spesialis Gizi Klinik, dr Dian Permatasari M. Gizi, SpGK, mencoba meluruskan pandangan ini. Menurut dia, pengolahan daging dengan menggunakan santan dapat menyebabkan kolesterol tinggi hanya mitos belaka. 

"Selama ini memang kabarnya santan dapat meningkatkan kolesterol. Tapi, penelitian-penelitian terakhir ini justru menyatakan bahwa santan itu tidak meninggalkan kolesterol," ujarnya melalui tayangan Hidup Sehat di tvOne, Selasa 19 Mei 2020. 

Dokter Dian menambahkan, walaupun santan mengandung lemak jenuh, namun lemak jenuh tersebut sifatnya lebih stabil sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh. 

"Untuk asam lemak jenuhnya ini juga lebih sedikit dibanding lemak jenuh yang lain," lanjut dia. 

Namun, meski santan tidak mengandung kolesterol, Dian turut memperingatkan agar tidak berlebihan mengonsumsi santan, karena dapat meningkatkan risiko penyakit. 

"Tapi tetap harus ada batasannya mengonsumsi santan. Karena ada penelitian juga yang menunjukkan bahwa dalam 3 kali lebih mengonsumsi santan, dapat meningkatkan risiko penyakit vaskuler, seperti jantung dan stroke," kata dia.