Hati-hati, Bicara Keras dan Berteriak Bisa Tularkan COVID-19

Ilustrasi virus corona/COVID-19/masker.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Virus corona jenis baru atau COVID-19 bisa menular melalui cairan dari saluran pernapasan, itulah kenapa masyarakat diimbau untuk memakai masker ketika berada di area publik. Droplets atau percikan air dari mulut atau hidung bisa mendarat di berbagai permukaan dan bisa berpindah ke mulut, hidung dan mata seseorang jika mereka menyentuh wajah. Itu sebabnya, masyarakat diminta untuk selalu mencuci tangan.

Selain droplets, sempat pula muncul laporan yang mengatakan ada kemungkinan virus corona menyebar melalui feses atau kotoran dan kentut dari orang yang terinfeksi, atau bahkan sperma dari seseorang yang positif. Namun, para peneliti belum menemukan cara lain virus tersebut bisa menular.

Baca juga: Miris, Gadis Kecil Tewas Digigit Ular di Lokasi Karantina COVID-19

Dilansir dari laman World of Buzz, sebuah studi yang dipublikasikan The Proceedings of the National Academy of Sciences pada 13 Mei mengungkap, tindakan sederhana seperti berbicara bisa menyebabkan ribuan droplets menyebar ke udara dan tertahan di sana selama 8-14 menit.

Hal ini menjelaskan bagaimana berbicara normal pun bisa menyebabkan penyebaran virus udara di dalam ruangan tertutup, khususnya di tempat-tempat yang memiliki AC seperti kantor, restoran, atau toko kecil.

"Sudah lama diketahui bahwa virus pernapasan bisa menular melalui droplets yang disebabkan batuk atau bersin. Masih belum banyak diketahui kalau berbicara normal juga menciptakan ribuan droplets cairan oral," demikian penjelasan studi tersebut.

Para peneliti di studi melakukan eksperimen untuk menentukan bagaimana droplets air liur bisa tercipta ketika berbicara. Mereka menggunakan lembaran cahaya laser yang intens agar bisa melihat droplets tersebar ke udara saat relawan penelitian berbicara ke kotak kardus.

Para relawan diminta untuk mengucapkan 'stay healthy (tetap sehat)' selama 25 detik, karena pengucapan 'th' dalam kata 'healthy' diketahui sebagai generator efisien dari droplet cairan oral.

Hasilnya menunjukkan bahwa 2.600 droplets kecil tercipta setiap detik ketika relawan berbicara dalam suara normal. Namun, eksperimen menunjukkan bahwa berbicara dengan suara lebih keras bisa menciptakan droplets yang lebih besar dengan jumlah yang lebih banyak.

"Kami memperkirakan bahwa satu menit berbicara keras menciptakan sedikitnya 1.000 droplets yang bertahan di udara lebih dari 8 menit," kata studi itu.

Studi itu juga menjelaskan bahwa droplets yang dikeluarkan tersebut bisa terhirup oleh orang lain, kemudian berpotensi memicu infeksi COVID-19 baru.