Kasus Virus Corona di Jatim Kian Bertambah, PMI Kerahkan Relawan

Ilustrasi APD untuk tenaga medis.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Meningkatnya angka kasus virus corona atau COVID-19 di wilayah Jawa Timur (Jatim) tengah menjadi sorotan beberapa waktu belakangan. Pemerintah Provinsi Jatim pun serius menangani pandemi virus ini yang harus dibantu oleh dukungan banyak relawan.

Termasuk dari Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, yang akan mengerahkan sebagian relawan dan armadanya ke Jatim, guna mengantisipasi dan mengendalikan penyebaran COVID-19. Langkah ini pun disambut baik oleh pemerintah provinsi, langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PMI Sudirman Said menjelaskan keterlibatan relawan PMI dalam membantu mengendalikan kasus terjangkitnya virus corona di Jawa Timur, sudah menjadi kesepakatan antara Ketua Gugus Tugas Nasional COVID-19 Letjend Doni Monardo dengan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla.

Langkah ini pun sudah menjadi tugas PMI untuk ikut menurunkan kasus COVID-19 yang kian mengkhawatirkan.

"PMI memperkuat operasi di Jawa Timur karena ada gejala, terutama Kota Surabaya dan sekitarnya menjadi episentrum baru. Ditambah sebagai organisasi kuasi pemerintah, tugas PMI adalah mendukung masyarakat dan membantu upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi COVID-19 ini," ucap Sudirman, dikutip dari siaran pers, Selasa, 2 Juni 2020.

Koordinasi dengan stakeholders lainnya juga menjadi hal utama dalam persiapan mengerahkan relawan. Persiapan bahkan sudah difokuskan sejak Ramadhan lalu

Sudirman juga menjelaskan bahwa koordinasi tersebut sangatlah penting dilakukan, dan berharap berharap semua pihak mengambil kebijakan dan melakukan tindakan berbasis bukti dan sains.

Selain itu, menyusul kebutuhan logistik dan kendaraan yang mendukung relawan dalam menghadapi COVID-19 juga tengah dipersiapkan. Bahkan, kendaraan operasional sebagian sudah bergerak ke Jawa Timur untuk persiapan melakukan langkah-langkah tindakan.

"Gudang logistik dan posko operasi sedang kami persiapkan," tambahnya.

PMI saat ini memiliki 1,5 juta relawan, 2.000 di antaranya sudah terlatih. Sedangkan untuk jumlah relawan yang diturunkan untuk mengendalikan pandemi virus corona di Jawa Timur sedang dikoordinasikan lebih lanjut. Para relawan nantinya bekerja sesuai target-target tertentu untuk melawan COVID-19.

Mengingat tujuannya adalah mendukung pemerintah, sehingga salah satunya adalah melakukan sterilisasi kota-kota berisiko tinggi, seperti di Jawa Timur. Sudirman mencontohkan, tugas kecilnya relawan tersebut melakukan penyemprotan disinfektasi secara besar-besaran, sosialisasi physical distancing, serta sosialisasi pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Mereka akan melakukan pembagian kit kesehatan, seperti masker dan sabun antiseptik, melakukan penyemprotan, dan pelayanan ambulans untuk pasien, hingga pengurusan jenazah COVID-19," tuturnya.

Sementara itu, Pakar Epidemiologi dr L Aswin Pramono, SpPD, M. Epid menjelaskan peranan relawan dalam membantu melawan pendemi ini sangat dibutuhkan.

Misalnya, relawan ikut mensosialisasikan pentingnya physical distancing, pola hidup bersih dan sehat di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal ini berlaku di semua daerah, termasuk Jawa Timur, dengan angka kasus Covid-19 yang kian bertambah.

"Sosialisasi physical distancing dalam situasi PSBB ini di semua sektor; pendidikan, perdagangan/industri, kendaraan umum, tempat umum, mall, restoran, mesti dilakukan," ucap Aswin.