New Normal, Dokter Tak Anjurkan Makan di Restoran

Ilustrasi restoran
Sumber :
  • Pixabay/Peter H

VIVA – Pemerintah mulai mengizinkan kembali aktivitas perkantoran untuk mulai menjalani aktivitas di era "New Normal". Oleh karenanya, beberapa aktivitas tentu akan berubah seperti saat ingin makan di restoran.

Bagi yang harus kembali bekerja di kantor, mungkin akan merasakan perbedaan aturan untuk beraktivitas dibandingkan waktu sebelum pandemi melanda. Salah satu aktivitas yang akan terasa berbeda adalah makan siang di kantor.

Jika sebelumnya tak dipermasalahkan saat makan siang di tempat makan tersebut, berbeda di era normal baru. Sebab, berkerumun saat makan siang akan memicu penularan virus corona jenis baru atau COVID-19.

"Risiko bukan dari makanan tapi percikan droplet (air liur) saat  berdampingan dengan orang lain yang belum tentu sehat," ujar dokter spesialis gizi klinis, dr Ida Gunawan, MS, SpGK(K), dalam acara Hidup Sehat, tvOne, Kamis 11 Juni 2020

Dokter Ida menjelaskan bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan penularan virus corona jenis baru melalui makanan sangat minim. Namun, pengolahan di tempat makan atau restoran yang membuat risiko menjadi berpeluang.

"Kita harus benar-benar yakin yang menyajikan sudah memakai protokol seperti masker dan sarung tangan. Karena kalau yang mengolah lalu mengantar makanannya memberikan percikan air liur, bisa menular," tuturnya.

Untuk itu, dokter Ida menyarankan agar saat waktunya makan, tetap di tempat kerja dan menjaga jarak. Terlebih, dianjurkan membawa bekal makanan sendiri agar kebersihannya lebih terjamin.

"Tentu bawa bekal lebih aman karena kita yang siapkan jadi pasti bersih. Alat makan yang digunakan juga bersih," kata dia.