Mitos atau Fakta, Sering Konsumsi Multivitamin Bisa Rusak Ginjal

Ilustrasi vitamin/obat.
Sumber :
  • Freepik/topntp26

VIVA – Meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas sangat penting di tengah pandemi COVID-19, selain menerapkan protokol kebersihan. Tak hanya dari asupan makanan, banyak orang mengandalkan suplemen vitamin atau multivitamin agar daya tahan tubuh terjaga.

Namun, sebagian orang khawatir jika konsumsi suplemen multivitamin bisa mempengaruhi kesehatan ginjal. Tak sedikit yang beranggapan, konsumsi suplemen atau obat-obatan bisa merusak fungsi ginjal. Benarkah demikian?

"Itu mitos. Yang terjadi saat konsumi vitamin berlebihan yang rusak bukan ginjal dulu, tapi hati," ujar dokter gizi dr. Samuel Oetoro, SpGK dalam tayangan Hidup Sehat di tvOne.

Baca juga: Tingkatkan Imunitas, Ini Trik Bekal Sehat Saat New Normal

Lebih lanjut Samuel menjelaskan, ada dua golongan vitamin yaitu vitamin yang larut air dan vitamin larut lemak. Yang banyak menimbulkan risiko adalah vitamin larut lemak karena tidak mudah dibuang oleh tubuh. Sementara, vitamin larut air akan dibuang melalui urine.

Vitamin larut lemak di antaranya adalah Vitamin A, B, E, yang harus berhati-hati dalam konsumsinya.  

Vitamin larut air, lanjut Samuel, sebenarnya juga bisa berisiko merusak fungsi ginjal jika konsumsinya terlalu tinggi. Sebabnya, ginjal adalah tempat pembuangan di mana vitamin yang larut air akan melalui ginjal dan dibuang dalam bentuk urine.

"Kalau konsumsi vitamin larut airnya tinggi karena dibuangnya melalui ginjal dalam bentuk urine, kerja ginjal jadi berat," ujar Samuel.