Hati-hati, Virus Corona Dapat Memicu Diabetes pada Orang Sehat

Ilustrasi batuk/TBC/virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/drobotdean

VIVA – Dalam sebuah temuan signifikan, sebuah studi baru mengatakan bahwa virus corona atau COVID-19, sebenarnya dapat memicu timbulnya diabetes pada orang sehat. Selain menyebabkan komplikasi parah dari diabetes yang sudah ada sebelumnya. 

Menurut para peneliti dari King's College London, mengingat periode pendek kontak manusia dengan virus corona, mekanisme pasti bagaimana virus memengaruhi metabolisme glukosa masih belum jelas. 

"Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum dan kami sekarang menyadari konsekuensi dari perselisihan yang tak terhindarkan antara dua pandemi," kata peneliti studi Francesco Rubino, Profesor di King's College London, dikutip Times of India, Senin 15 Juni 2020. 

"Kami tidak tahu apakah manifestasi akut diabetes pada pasien ini mewakili tipe 1, tipe 2, atau mungkin bentuk baru diabetes," lanjut dia. 

Sebuah proyek penelitian internasional, CoviDiab Registry, telah mengumumkan pembentukan registri global yang akan melacak kasus COVID-19, di mana pasien terus mengembangkan diabetes, menurut surat dari 17 ahli diabetes baru-baru ini yang diterbitkan di New England Journal of Medicine.

Registri bertujuan untuk memahami sejauh mana karakteristik manifestasi diabetes pada pasien dengan COVID-19, dan strategi terbaik untuk pengobatan dan pemantauan pasien yang terinfeksi, selama dan setelah pandemi. 

Pengamatan klinis sejauh ini menunjukkan hubungan dua arah antara COVID-19 dan diabetes. Di satu sisi, diabetes dikaitkan dengan peningkatan risiko keparahan dan kematian COVID-19. 

"Antara 20 dan 30 persen pasien yang meninggal dengan COVID-19 dilaporkan menderita diabetes," tulis hasil penelitian itu. 

Di sisi lain, diabetes baru dan komplikasi metabolisme atipikal dari diabetes yang sudah ada, termasuk yang mengancam jiwa, telah diamati pada orang dengan COVID-19. Masih belum jelas bagaimana SARS-Cov-2, virus yang menyebabkan COVID-19, berdampak pada diabetes.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa ACE-2, protein yang mengikat SARS-Cov-2 yang memungkinkan virus memasuki sel manusia, tidak hanya terletak di paru-paru tetapi juga di organ dan jaringan yang terlibat dalam metabolisme glukosa seperti pankreas, usus kecil, jaringan lemak, hati dan ginjal.

Para peneliti berhipotesis bahwa dengan memasuki jaringan ini, virus dapat menyebabkan disfungsi metabolisme glukosa multipel dan kompleks. Sudah lama diketahui bahwa infeksi virus dapat memicu diabetes tipe 1.

"Registri berfokus pada data klinis yang dikumpulkan secara rutin yang akan membantu kami memeriksa kapasitas sekresi insulin, resistensi insulin dan status antibodi autoimun untuk memahami bagaimana diabetes COVID-19 yang terkait berkembang," kata peneliti, Stephanie Amiel.