Studi: Orang Stres Berat Berisiko Tinggi Meninggal karena COVID-19

Ilustrasi stres/sakit kepala/pusing.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Sebuah penelitian baru menyimpulkan bahwa orang yang tingkat stresnya tinggi kemungkinan besar bisa meninggal karena infeksi COVID-19. Penelitian juga menyebutkan, para pasien COVID-19 yang tingkat dengan kadar hormon stres kortisol yang sangat tinggi di dalam darahnya kemungkinan berat kondisinya sangat cepat menurun dan meninggal.

Studi yang dilakukan oleh para ilmuwan Imperial College London merupakan yang pertama yang menunjukkan bahwa kadar kortisol adalah marker dari keparahan penyakit. Para peneliti mengatakan, kadar tinggi yang mengkhawatirkan sama tingginya seperti kadar setelah melakukan operasi besar.

Baca juga: 4 Obat Diklaim Efektif Lawan COVID-19, Terbaru Dexamethasone

Hasil penelitian itu juga bisa digunakan untuk mengidentifikasi para pasien yang kemungkinan besar membutuhkan perawatan intensif.

"Dari sudut pandang ahli endokrinologi, masuk akal kalau pasien COVID-19 yang sangat sakit akan memiliki kadar kortisol yang lebih tinggi, tapi kadarnya yang amat sangat tinggi," ujar pemimpin penelitian Profesor Waljit Dhillo seperti dikutip laman Mirror.

Kortisol diproduksi oleh tubuh sebagai respons terhadap stres seperti sakit, pemicu perubahan dalam metabolisme, fungsi hati dan sistem imun untuk membantu tubuh menghadapinya. Kadar kortisol kita saat sehat dan tenang adalah 100-200 nm/L dan nyaris nol saat kita tidur.

Saat pasien sakit memiliki kadar kortisol rendah, itu bisa mengancam nyawanya. Tapi, kadar kortisol yang sangat tinggi bisa sama bahayanya dan memicu meningkatnya risiko infeksi dan akibat yang buruk.

Untuk studi baru ini, para peneliti memperhatikan 535 pasien, meliputi 403 yang terkonfirmasi COVID-19. Mereka menemukan kadar kortisol pada pasien COVID-19 lebih tinggi secara signifikan dibanding mereka yang tidak.

Kadar kortisol pada grup pasien COVID-19 setinggi 3.241, sangat tinggi bahkan dibandingkan setelah operasi besar, ketika kadar kortisol bisa mencapai 1.000.