50% Perempuan Terkena Dampak Saat Diam di Rumah Akibat COVID-19

Ilustrasi seorang perempuan
Sumber :
  • vstory

VIVA – Virus corona baru masih menyebar di seluruh dunia pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya karena jumlah total infeksi secara global telah melampaui angka sembilan juta. 

Bahkan saat para ahli medis dan peneliti telah bergandengan tangan di seluruh dunia untuk mengembangkan obat atau vaksin untuk menghambat virus yang cepat menular ini, masih ada kemungkinan lain dari gelombang kedua pandemi yang sangat mengkhawatirkan.

Dilansir dari Times of India, selain ilmuwan terus mempelajari lebih lanjut tentang penularan virus setiap hari, ternyata ada efek samping lain dari lockdown akibat dari penghentian penyebaran virus. 

Sebagian besar negara yang terkena dampak di seluruh dunia telah menerapkan tindakan lockdown atau pembatasan sosial berskala besar yang ketat dalam upaya untuk mengekang penyebaran infeksi. 

Tidak mengherankan, perubahan 180 derajat dalam gaya hidup dan rutinitas sehari-hari telah menghasilkan efek samping, termasuk penambahan berat badan. Penting untuk dicatat bahwa kenaikan berat badan yang tidak disengaja adalah salah satu efek samping paling umum dari lockdown.

Penambahan berat badan

Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh WebMD, sejumlah besar orang Amerika telah mengalami berat badan karena pembatasan yang diberlakukan akibat virus corona.

Ketika semakin banyak orang terkurung di dalam rumah mereka dan tidak memiliki rutinitas sehat yang biasa, banyak dari mereka menyaksikan bahwa angka-angka pada skala timbangan naik. 

Studi ini juga menemukan bahwa hampir setengah dari wanita melaporkan mengalami kenaikan berat badan (47 persen) bila dibandingkan dengan pria, atau 22 persen.

Ketika para sukarelawan ditanya tentang apa yang mereka yakini sebagai alasan di balik bertambahnya berat badan, sebagian besar responden (60 persen) menemukan bahwa lonjakan tingkat stres dan gaya hidup yang tak menentu harus disalahkan. 

Penting untuk dicatat bahwa antara bekerja di rumah dan bekerja dari rutinitas di rumah, hampir terlalu mudah untuk menyerah pada godaan produk makanan yang dikemas dan untuk melawan tekanan yang tidak diinginkan dari pandemi. 

Semua faktor ini, ketika dikombinasikan dengan kurangnya olahraga dan ritual sehat lainnya, dapat dengan mudah disalahkan atas bertambahnya berat badan selama berada di rumah.

Sesuai penelitian, 75 persen orang melaporkan mendapatkan sekitar 0,4 hingga 4 kilogram (kurang-lebih) sementara 21 persen responden mengakui bahwa mereka telah memperoleh sekitar 5 hingga 8 kilogram selama berada di rumah. 

Sedangkan 4 persen peserta yang mengejutkan mengatakan bahwa mereka telah memperoleh hampir 10 kilo selama periode karantina.