Flu Babi Mulai Meluas, WHO Khawatir Muncul Virus Baru

Babi.
Sumber :
  • theguardian.com

VIVA – Flu babi jenis baru disebut sangat berbahaya dan berpotensi menyebabkan pandemi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) perkembangan flu itu harus diawasi dengan ketat agar mencegah penularan yang semakin luas.

Potensi "virus G4" baru untuk menembus populasi manusia telah mencengkeram perhatian WHO. Pihaknya pun buka suara terkait virus baru itu.

"Kami akan membaca studi dengan cermat untuk memahami apa yang baru. Ini juga menyoroti agar kita meningkatkan penjagaan terhadap virus flu dan waspada akan kelanjutan pandemi COVID-19," ujar juru bicara WHO, Christian Lindmeier, pada konferensi singkat di Jenewa, dikutip dari laman Daily Star, Kamis 2 Juli 2020.

Pihak WHO pun menelusuri studi yang dilakukan oleh peneliti di China terhadap virus flu babi jenis baru. Dengan temuan ini, pihak WHO mengatakan adanya peningkatan pengawasan terhadap jenis virus lain seperti flu burung dan selama pandemi virus corona saat ini.

Jenis strain baru yang bernama G4 dari virus flu H1N1 ditemukan pada babi di Cina. Virus itu telah menjadi lebih menular kepada manusia dan perlu diawasi dengan ketat.

Menurut para ilmuwan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China dan universitas, strain G4 memiliki semua gaya khas virus untuk menjadi sangat beradaptasi untuk menginfeksi manusia. Dan kini telah masuk ke dalam aliran darah para pedagang.

"Pekerja peternakan babi juga menunjukkan peningkatan kadar virus dalam darah mereka. pemantauan ketat pada populasi manusia, terutama pekerja di industri babi, harus segera dilaksanakan," sebut salah satu pakar.

Kemunculannya juga perlu diwaspadai risiko virus menular dari hewan ke manusia, terutama di daerah padat penduduk di Cina, di mana jutaan orang tinggal di dekat peternakan, rumah jagal dan pasar basah. Peringatan para pakar bahwa virus flu babi sekarang perlu dipantau secara ketat sekarang dianggap sangat serius oleh WHO.