Anak Zaskia Adya Mecca Idap Tonsilitis Folikularis, Ini Perawatannya

Zaskia Adya Mecca
Sumber :
  • Instagram.com/zaskiadyamecca

VIVA â€“Zaskia Adya Mecca tengah dirundung panik lantaran putrinya, Kala Madali Bramantyo sedang sakit. Istri Hanung Bramantyo itu menuturkan bahwa buah hatinya mengidap Tonsilitis Folikularis.

Dalam unggahan instagram story miliknya, bintang film Ayat-ayat Cinta itu menunjukkan saat suaminya memangku Kala yang sedang disuntik oleh petugas medis. Di unggahan lainnya, pesinteron itu juga memperlihatkan kondisi anaknya lebih detail.

Nampak pangkal lidah dan amandel Kala dari jarak dekat. Di situ, amandel Kala terdapar bintik-bintik putih. Zaskia menjelaskan bahwa itulah yang disebut penyakit Tonsilitis Folikularis.

"Namanya Tonsilitis Folikularis, infeksi bakteri. Harus minum antibiotik tapi sudah empat botol antibiotik belum hilang juga," katanya.

Lantas, apa itu Tonsilitis Folikularis?

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, penyakit tonsilitis adalah infeksi yang terjadi pada tonsil atau amandel yang biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. Sementara, tonsilitis folikularis yaitu peradangan folikel pada permukaan amandel dan bisa memicu nanah.

Kebanyakan atau umumnya infeksi tonsilitis ini terjadi pada anak yang masih berusia muda sekitar 5 hingga 15 tahun. Kondisi ini dapat terjadi kadang-kadang atau sering kambuh. 

"Amandel juga memproduksi antibodi untuk melawan infeksi. Tapi kadang-kadang amandel sendiri menjadi terinfeksi. Kewalahan oleh bakteri atau virus, mereka membengkak dan meradang, kondisi inilah yang dikenal sebagai tonsilitis," ujar Spesialis THT, dr. Lisa Apri Yanti, Sp.THT,K-L.

Ada dua jenis 

Dalam ilmu medis atau kedokteran, radang tonsillitis ini terbagi menjadi dua berdasarkan lama berlangsungnya penyakit yakni tonsilitis akut dan tonsilitis kronis. Tonsilitis akut adalah apabila penyakit atau keluhan yang diderita pasien berlangsung kurang dari 3 minggu.

Sementara, tonsilitis kronis apabila radang terjadi sebanyak 7 kali dalam kurun waktu satu tahun, atau lima  kali dalam kurun waktu dua tahun, atau 3 kali dalam kurun waktu satu tahun secara berkala selama tiga tahun.

Gejala-gejala atau tanda yang dialami penderita penyakit tonsillitis diantaranya pilek, batuk, mulut berbau, mual, suara serak, nyeri perut, dan terjadinya pembesaran kelenjar getah bening yang terdapat di sekitar bagian leher.

Nyeri ketika menelan makanan dan minuman bahkan ludah, dan berakibat penderita menjadi malas untuk melakukan aktivitas makan.

Untuk perawatan dan pengobatannya dilakukan beberapa langkah yakni diusahakan untuk minum banyak air atau cairan seperti sari buah, terutama selama demam. Jangan minum es, sirop, es krim, makanan dan minuman yang didinginkan, gorengan, makanan awetan yang diasinkan, dan manisan.

"Berkumur air garam hangat 3-4 kali sehari. Menaruh kompres hangat pada leher setiap hari, Diberikan terapi antibiotik (atas petunjuk dokter) apabila ada infeksi bakteri dan untuk mencegah komplikasi," katanya lagi.

Dokter Lisa menekankan bahwa pada umumnya pencegahan dilakukan agar mencegah menularnya infeksi rongga mulut dan tenggorokan yang bisa mengakibatkan adanya infeksi tonsil.

Paling penting juga, lakukan kebiasaan mencuci tangan secara rutin dan sesering mungkin agar mencegah terjadinya penyebaran mikro-organisme atau bakteri yang bisa menimbulkan tonsilitis.