Nonton Drakor Bikin Halu, Ini Kata Dokter

Ilustrasi menonton TV.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Serial drama dari Korea Selatan tengah digemari sejak beberapa tahun terakhir. Tak sedikit yang kemudian mengagumi sosok para artisnya, bahkan terbawa perasaan dengan karakter di drama itu. Benarkah menonton drama korea alias drakor picu halusinasi?

Menurut Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa, dr. Fidiansyah, SpKJ, MPH, menonton drakor tidak akan memberi dampak halusinasi atau pun berkhayal jika durasi dan frekuensi dibatasi. Selain itu, ada faktor internal dari tiap individu yang mungkin memicu dampak tersebut.

"Kata kuncinya di 'sering'. Kalau sering, bisa memberi dampak yang membuat dihayati termasuk karakternya tentu bisa mempengaruhi. Tapi semua tergantung individunya, menonton tidak selalu berdampak (halusinasi)," ujar dokter Fidi, dalam acara Hidup Sehat, di tvOne, beberapa waktu lalu.

Menurut Fidiansyah, menonton drama apa pun juga bisa membuat penontonnya menghayati peran yang dilakukan oleh karakternya. Meski begitu, belum tentu perilaku tersebut juga akan dilakukan di dunia nyata. 

"Tidak selalu menonton (drakor) lalu dianggap menjadi role model. Ada yang lihat aspek seni dan perannya saja. Pada generasi tertentu ada yang terpengaruh tapi enggak semua," jelasnya.

Dokter menyarankan agar tidak terlalu sering sampai lupa waktu saat menonton drakor. Jika aktivitas itu sudah sangat memicu ketergantungan hingga mengganggu rutinitas, sebaiknya segera konsultasi.

"Kalau sudah lupa waktu, baper, karakter model dibawa-bawa ke ingatan, ketergantungan sampai nagih, maka konsul ke psikolog atau psikiater," terangnya.