Alasan Tingginya Kematian Virus Corona pada Pasien Diabetes

Ilustrasi diabetes/gula darah.
Sumber :
  • Pixabay/TesaPhotography

VIVA – Kasus virus corona masih terus meningkat dengan kematian yang juga terjadi pada pasien. Diakui pakar, diabetes menjadi salah satu pemicu risiko kematian pada pasien COVID-19.

Diabetes menajadi salah satu penyakit komorbid atau bawaan yang rentan terinfeksi virus corona. Pada dasarnya penyakit ini ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi di seluruh tubuh.

Dampak tingginya kadar gula darah bisa mengganggu berbagai fungsi organ di tubuh. Tak heran, penyintas diabetes dianggap rentan alami gejala parah saat terserang COVID-19. Bahkan, kematian pun tak terelakan.

"Angka kematian diabetes pada pasien COVID-19 tinggi. Karena pasien diabetes ini kekebalan tubuh rendah, makanya mudah alami kematian," ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Dante Saksono SpPD, Ph.D, KEMD dalam acara Beat Diabetes oleh Tropicana Slim, Jumat, 10 Juli 2020.

Akibat daya tahan tubuh yang lemah, kata Dante, pasien diabetes memiliki kondisi low inflamasi kronik atau peradangan kronis. Saat terserang virus corona, peradangan itu akan mencetuskan dampak hebat di tubuh.

"Low inflamasi kronik dan begitu kena COVID-19, bisa memicu badai peradangan atau sitokin," paparnya.

Dante juga menegaskan, situasi pandemi ini kerap membuat komplikasi lebih rentan pada pasien diabetes. Dengan komplikasi tak tertangani, kematian juga bisa terjadi.

"Beberapa di antaranya meninggal, bukan karena COVID-19 tapi komplikasinya. Ada karena serangan jantung dan telat dapatkan obat," kata Dante.

Maka dari itu, selama pandemi, disarankan para penyintas diabetes tetap menjalani pola makan sehat dan gaya hidup aktif. Dante juga menganjurkan untuk rutin memantau gula darah dan mengonsumsi obat.