Terinfeksi Saat di Kandungan, Bayi Lahir Positif Virus Corona

Ilustrasi kehamilan.
Sumber :
  • Pixabay/ ekseaborn0

VIVA – Virus corona jenis baru masih menjadi misteri. Para ilmuwan belum mampu mengidentifikasi sumber asli virus dan cara penularannya, namun kini COVID-19 dapat menjangkiti janin di dalam rahim.

Berbagai kelompok peneliti mengemukakan berbagai teori tentang penularan dari manusia ke manusia. Tetapi, sedikit yang diketahui tentang dampaknya pada wanita hamil dan janinnya. Sejauh ini, tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa wanita hamil yang tertular virus dapat menularkannya kepada anak mereka yang belum lahir.

Baca juga: Kemasan Barang Impor Berpotensi Bawa Virus Corona

Namun, kabar terbaru dari peneliti menemukan bukti yang cukup kuat akan penularan virus SARS-CoV-2 pada bayi perempuan yang lahir dengan positif COVID-19 di Texas. Sang ibu telah didiagnosis dengan COVID-19 saat hamil dan juga menderita diabetes tipe-2. Air ketubannya pecah pada usia kehamilan 34 minggu dan melahirkan anaknya prematur.

Hari berikutnya setelah melahirkan, bayi mengalami demam dan kesulitan bernapas. Bayi baru lahir itu pun diperiksa dan dinyatakan positif SARS-CoV-2 pada 24 dan 48 jam setelah lahir. Selama dua minggu, tes untuk virus corona terus menunjukkan hasil positif. 

Petugas medis dari University of Texas Southwestern Medical Center di Dallas menganggap kasus ini sebagai "bukti terkuat" untuk transmisi vertikal intrauterin COVID-19, yang berarti penularan virus dari ibu yang terinfeksi ke janinnya. Laporan kasus ini diterbitkan dalam The Pediatric Infectious Disease Journal.

Sejumlah wanita hamil yang didiagnosis dengan SARS-CoV-2 telah melahirkan selama pandemi, tetapi hampir tidak ada laporan penyakit pernapasan atau bukti molekuler positif untuk SARS-CoV-2 di sebagian besar bayi ini. Studi University of Texas adalah yang pertama kali mendokumentasikan penularan infeksi intrauterin selama kehamilan. Temuan mereka didasarkan pada bukti imunohistokimia dan ultrastruktural dari infeksi SARS-CoV-2 di sel janin plasenta.

Baca juga: WHO Sebut Pandemi Virus Corona Tak Terkendali

Para peneliti juga menemukan tanda-tanda peradangan jaringan di plasenta. Mengikuti tes yang lebih rumit, mereka menemukan adanya partikel virus corona dan protein khusus untuk COVID-19 dalam sel janin. Temuan ini mengkonfirmasi bahwa infeksi ditularkan di dalam rahim saat masa kehamilan, bukan saat persalinan atau setelah kelahiran.

Walaupun penularan SARS-CoV-2 intrauterin tampaknya merupakan peristiwa yang jarang, para penulis mengatakan bahwa wanita hamil harus lebih berhati-hati untuk melindungi diri mereka sendiri dan bayi mereka dari COVID-19.